BERITA TREN – TWK atau tes wawasan kebangsaan merupakan salah satu bentuk tes yang ada pada seleksi CPNS 2024.
Sama halnya dengan seleksi CPNS tahun lalu, pada tahun ini tes CPNS juga akan dilengkapi dengan TWK yang masuk dalam rangkaian tes SKD.
Tes SKD CPNS 2024 ini akan dibagi menjadi tes TWK, TIU dan TKP.
Biasanya pada TWK, kebanyakan dari peserta CPNS mengalami kesulitan dalam membedakan antara fungsi dan kedudukan Pancasila.
Dirangkum BERITA TREN dari laman Instagram @aptaschool_cpns, inilah perbedaan fungsi dan kedudukan Pancasila.
1. Ideologi negara: Pancasila sebagai pandangan atau sistem nilai yang menjadi dasar pemikiran dan pedoman bagi negara.
2. Dasar negara: Pancasila sebagai landasan hukum yang memandu pembuatan undang-undang dan peraturan di Indonesia.
3. Kepribadian bangsa Indonesia: Pancasila mencerminkan karakter dan kepribadian masyarakat Indonesia, seperti semangat gotong royong, toleransi dan keberagaman.
4. Sumber dari segala sumber hukum: Pancasila memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam hierarki perundang-undangan daripada hukum lainnya.
5. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: Pancasila merumuskan tujuan dan cita-cita pembangunan Indonesia, seperti mencapai keadilan sosial, demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
6. Jiwa bangsa Indonesia: Pancasila sebagai cermin dari nilai-nilai, kebudayaan dan etika yang melekat pada masyarakat Indonesia. Ini mencerminkan jati diri bangsa.
Baca Juga: H-1 Pendaftaran CPNS 2024, Bagaimana Cara Cek Jumlah Pelamar hingga yang Dinyatakan Submit?
7. Pandangan hidup bangsa: Pancasila sebagai pandangan hidup yang membimbing individu dalam mengambil keputusan dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral yang diwakili oleh Pancasila.
8. Perjanjian luhur bangsa Indonesia: Pancasila dianggap sebagai kesepakatan moral dan etika luhur bangsa Indonesia mencerminkan komitmen untuk membangun negara yang adil dan beradab.
9. Falsafah hidup yang mempersatukan bangsa: Pancasila berperan dalam mempersatukan bangsa Indonesia dengan mengedepankan persatuan, kesatuan dan keberagaman sebagai falsafah kehidupan.***