BERITA TREN – Mati batang otak dan koma merupakan dua kondisi medis yang berbeda.
Meski sama-sama membuat pasien hilang kesadaran, tetapi ada perbedaan paling tampak yaitu pada sistem kerja otak.
Agar tidak salah mengartikannya, cari tahu apa perbedaan antara mati batang otak dan koma.
Baca Juga: Apakah Mati Batang Otak bisa Disembuhkan? Cari Tahu Jawabannya di Sini!
Mengenal Mati Batang Otak
Di dalam tubuh manusia terdapat organ yang disebut sebagai batang otak. Letaknya berada di dasar otak yang terhubung ke saraf tulang belakang.
Bagian tersebut juga berperan sebagai penghubung antara otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan saraf tulang belakang.
Lebih lanjutnya, batang otak sangat berperan penting bagi keberlangsungan hidup setiap individu.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mati Batang Otak dan Penyebab-penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
Jika mengalami kematian, maka semua fungsi otak akan terhenti dan tidak bisa kembali berfungsi seperti sediakala.
Penyebab kematian batang otak ada beragam, mulai dari stroke, serangkan jantung, tumor otak, pendarahan di otak, infeksi ensefalitis, henti jantung, dan lainnya.
Sedangkan beberapa hal yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hal itu adalah kurang aktifnya kelenjar tiroid, hipotermia, dan overdosis obat.
Baca Juga: Kenali Gejala Stroke Sedini Mungkin dengan Memahami Slogan SeGeRa Ke RS
Sorang yang mengalami kematian batang otak umumnya dinyatakan telah meninggal dan tidak bisa sadar kembali meski menggunakan bantuan ventilator.
Mengenal Apa Itu Koma
Koma adalah kondisi di mana seseornag tidak sadarkan diri karena penyakit parah atau mengalami cedera otak.
Orang yang mengalami koma masih ada harapan untuk sadar dan pulih kembali, meskipun tidak menutup kemungkinan juga mengalami kematian.
Jika pasien mati batang otak tidak mampu bertahan tanpa ventilator, berbeda dengan pasien koma.
Pada beberapa kondisi tertentu, pasien koma tidak membutuhkan ventilator namun tetap dapat bertahan hidup.
Kesimpulannya adalah, orang yang mengalami kematian batang otak kemungkinan besar sudah tidak dapat diselamatkan, sedangkan pasien koma memiliki dua kemungkinan.***