BERITA TREN – Seluruh umat islam menyambut lebaran dengan penuh kegembiraan, namun tidak dengan sebuah kisah anak yatim yang menangis di hari raya Idul Fitri.
Dikisahkan jika Rasulullah melihat seorang anak yatim yang sedang menangis di hari raya Idul Fitri sehingga bergetar hatinya dan memberikan pengiburan.
Hingga akhirnya anak yatim tersebut menyambut hari raya idul fitri dengan gembira dan membuat teman-temannya merasa takjub dan cemburu.
Baca Juga: Manfaat Menyantuni dan memuliakan Anak Yatim di Bulan Ramadhan Hingga Rasulullah Janjikan Hal Ini
Inilah kisah hikmah tentang seorang anak yatim di zaman Rasulullah SAW di hari raya Idul Fitri.
Suatu ketika di hari raya Idul Fitri, Rasulullah sedang berjalan hendak pergi ke masjid dan melewati sekumpulan anak yang sedang bermain.
Namun tetiba pandangan Rasulullah SAW tertuju kepada seorang anak kecil yang terpisah dari kumpulan teman-temanya dalam keadaan duduk sendiri.
Anak tersebut berwajah murung dengan pakaian yang sangat sederhana, tidak ada raut kegembiraan dalam menyambut hari raya.
Baca Juga: 4 Naskah Sejarah yang Menjadi Bukti Keberadaan Wali Songo Dalam Penyebaran Agama Islam di Nusantara
Rasulullah menghapiri anak tersebut, menunda untuk berangkat ke masjid dan bertanya kepadanya, “Nak, mengapa kau menangis kau tidak bermain bersama mereka?”
Anak dengan usia yang kurang lebih 4 tahun tersebut tidak mengenali Rasulullah, dan menjawab, “Tinggalkan saya, saya sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun.”
Rasulullah semakin mendektinya dan memberikan perhatian dengan mengelus kepala anak kecil tersebut dengan penuh kasih sayang.
“Ada apa gerangan, cerita kepadaku, apa yang bisa aku bantu kepadamu?”, Rasulullah SAW kembali lagi bertanya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi: Abu Bakar Memerangi Orang-Orang yang Tidak Mau Membayar Zakat
“Paman, Ayahku telah wafat, dia mengikuti Rasulullah dalam menghadapi musuh di sebuah pertempuran, tetapi dia gugur dalam medan perang tersebut.”, jawab anak kecil.
“Ibuku menikah lagi dengan orang lain, lalu ayah tiriku mengambil rumahku dan memakan harta-harta ku, jadilah aku seperti yang engkau lihat.”, ungkap anak tersebut sambil menangis.
Kemudian Rasulullah mengajak anak yatim yang menangis tersebut, “Ayo saya berikan kepadamu pakaian yang baru, saya berikan kepadamu makanan yang lezat pada hari yang mulia ini.”
Rasulullah SAW kembali ke rumah dengan membawa anak yatim yang dijumpainya.
Setibanya di rumah Beliau meminta putri tercintanya Fatimah Azahra untuk memberikan pakaian baru dan makanan yang enak.
Baca Juga: Pahala Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke 25, Allah SWT Hilangkan Siksa Kubur
Anak yatim itu memakan makanan pemberian Fatimah dengan sangat lahap, kemudian mengganti baju lamanya dengan pakaian baru.
Setelah itu Rasulullah berkata dihadapan anak yatim itu, “Tidakah kau ridha wahai anak, aku Rasulullah SAW pagi ini menyatakan diri sebagai ayah bagimu?”
“Dan Ummul Mukminin kini adalah ibumu dan Fatimah kini adalah saudarimu dan Ali kini menjadi pamanmu, serta Al-Hasan dan Al-Husein kini menjadi saudara-saudaramu.” ucap Rasulullah.
Setelah mendengar ucapan Nabi SAW, anak kecil itu baru tersadar jika orang yang berada di hadapanya adalah Rasulullah Muhammad SAW.
Anak kecil itu lalu pergi keluar dan bermain dengan gembira menuju teman-temannya, dan tentu hal tersebut membuat anak-anak yang lain merasa takjub.
“Belum lama kamu seorang diri menangis dalam keadaan sedih apa yang terjadi sekarang, engkau senang, bahagia?” tanya seorang diantara mereka.
“Tadi aku dalam keadaan lapar, sekarang aku kenyang, tadi aku tidak memiliki pakaian baru, sekarang aku memakai pakaian baru.” jawab anak yatim.
“Beberapa saat yang lalu aku tidak punya ayah dan pagi ini Rasulullah telah menjadi ayahku…” tegas anak itu kembali.
Mendengar jawaban tersebut teman-temanya merasa cemburu dengan polos berkata, andaikan ayah-ayah mereka juga ikut berperang dengan Rasulullah kemudian gugur, mungkin mereka pagi ini menjadi anak dari Rasulullah SAW. ***