BERITA TREN – Selain menjalankan kewajiban ibadah puasa, ada ibadah lainnya yang harus dikerjakan di bulan Ramadhan, yaitu zakat fitrah.
Semua umat muslim yang mampu mengeluarkan zakat fitrah diwajibkan untuk menunaikan kewajiban tersebut.
Adapun waktu pengeluaran zakat fitrah terhitung sejak hari pertama bulan Ramadhan sampai memasuki hari raya Idul Fitri, tepatnya sebelum pelaksanaan salat Id.
Baca Juga: Gegara Varian baru Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak Lagi, Indonesia Harus Waspada
Bisa dikatakan zakat fitrah adalah untuk menunjukkan kepedulian dan sikap empati yang tinggi terhadap orang-orang fakir miskin.
Itu sebabnya keduanya menjadi golongan penerima zakat nomor 1 dan 2 yang harus lebih didahulukan daripada yang lain.
Selain itu, zakat fitrah juga menjadi penyebab diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW.
شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ إلَى الله إلاَّ بِزَكَاةِ الفِطْرِ
Artinya
(Pahala puasa) pada bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi. Dan tidak akan diangkat kepada Allah SWT kecuali dengan (menunaikan) zakat fitrah. (HR Ibnu Syahin)
Berdasarkan hadis tersebut Islam mewajibkan semua pemeluknya untuk mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadhan.
Dan berdosa bagi orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadhan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat suatu kisah terjadi pada zaman sahabat Abu Bakar.
Sesudah wafatnya Rasulullah SAW, kursi kepemimpinan diambil oleh Abu Bakar. Ia merupakan sahabat yang terkenal sangat lembut, pribadi tegas kepada kebatilan, dan santun pada kebenaran.
Baca Juga: Yuk, Main ke Museum Sejarah Islam Termegah di Dunia; Prophet Muhammad Museum, Amman, Yordania
Namun akibatnya ada banyak orang kuret yang justru meremehkan Abu Bakar. Ia dinilai sebagai pemimpin yang lemah, sehingga ada banyak orang yang melanggar dan tidak memenuhi tanggung jawabnya. Khususnya zakat.
Langkah pertama yang dilakukan Abu Bakar sebagai pemimpin yaitu menasehati dan mengajak mereka ke jalan yang benar sebagaimana ketika Rasulullah masih hidup.
Hanya saja yang tak ingin mendapatkan balasan yang menyakitkan, kembang kamu tersebut mencemooh dan mengolok-olok.
Karena nasehat dan ajakan tidak mempan, akhirnya sahabat Abu Bakar memutuskan untuk mengangkat senjata guna memerangi mereka yang tidak mengeluarkan zakat.
Usahanya untuk berperang memberantas kelompok pencegah zakat fitrah meraih kemenangan.
Akibat kemenangan tersebut, jaringan orang-orang murtad juga terputus. Islam kembali tersebar ke seluruh Jazirah Arab sebagaimana ketika dipimpin oleh Rasulullah.
Dari kisah tersebut bisa dipahami betapa pentingnya menunaikan ibadah zakat, terutama zakat fitrah.
Bukan hanya berbicara perihal kewajiban dalam Islam saja, zakat juga menyangkut hak orang lain yang harus diterima oleh mereka yang berhak menerima zakat.
Oleh karena itu, sahabat Abu Bakar benar-benar menegakkan keadilan untuk menjamin kesejahteraan fakir miskin saat itu.
Dari sinilah kita mengetahui betapa pentingnya zakat sebagai bentuk kepedulian sosial.
Saking pentingnya sampai menjadi rukun Islam yang ketiga sesudah kewajiban shalat lima waktu.
Jadi, sudahkah kita mengeluarkan zakat fitrah di bulan Ramadhan ini?
***