BERITA TREN – Salah satu ibadah sunnah di bulan Dzulhijjah adalah puasa arafah yang dilaksanakan pada tanggal yang sama dengan pelaksanaan wukuf di Arafah.
Adapun pelaksanaan wukuf di Arafah bagi yang melaksanakan Ibadah haji, sementara untuk yang tidak berhaji disunnahkan puasa arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Karena perbedaan waktu hilal di setiap wilayah bisa saja berbeda maka para ulama menganjurkan puasa arafah dilaksanakan berdasarkan tanggal 9 Dzulhijjah.
Dasar hilal inilah yang membuat puasa arafah bisa lebih dulu atau setelah satu hari dari pelaksanaan wukuf di arafah.
Salah seorang ulama tanah air yaitu Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam menentukan kapan puasa arafah Kaidahnya bukan ditentukan oleh wukuf di Arafah.
Dirinya menegaskan jika kaidah wukuf arafah dan puasa arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Buya Yahya mengibaratkan, jika kota Mekah bisa dipindah ke Indonesia maka wukufnya juga di tanggal 9 Dzulhijah di waktu Indonesia, tetapi itu tidak mungkin terjadi.
“tapi puasa, orang bisa di mana-mana berpuasa” ungkap Buya Yahya, baik di wilayah manapun dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sehingga pelaksanaan puasa arafah bisa maju atau mundur dari waktu wukuf di Arafah, disesuaikan dengan kapan waktu hilal itu terbit.
Pimpinan Pesantren Al-Bahjah tersebut mengatakan kalau wukuf arafah dan puasa arafah memiliki harinya masing-masing meskipun sama-sama dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Baca Juga: PENTING! Inilah 2 Jenis Puasa Sunnah Idul Adha dan Pahalanya, Ada Pahala Puasa Setahun Penuh
“semua punya hari masing-masing sesuai hilal yang dilihat waktu itu” tegasnya.
Sehingga ketika terjadinya perbedaan waktu pelaksanaan puasa arafah dan idul adha antara Indonesia dan kota mekah itu karena perbedaan terbit hilal.
Karena meskipun berbeda hari pelaksanaannya namun kaidahnya sudah sesuai ketentuan syariat yaitu 9 Dzulhijjah untuk puasa arafah dan 10 Dzulhijjah adalah hari raya idul adhanya.
Namun seperti perbedaan dalam penetapan tanggal pada hari raya idul fitri yang disebabkan standar derajat terbitnya hilal yang berbeda-beda.
Maka waktu penetapan hari raya idul adha juga akan mengalami perbedaan dan tentu saja tanggal 9 Dzulhijjah juga akan berbeda harinya.
Dan hal ini bukan hal yang perlu untuk diperdebatkan karena perbedaan standar derajat terbitnya hilal, sama-sama merupakan hasil ijtihad para ulama.
Dengan perbedaan standar hilal tersebut, hari untuk puasa arafah dilaksanakan pada tanggal yang berbeda bisa terjadi diwilayah yang sama. ***