BERITA TREN – Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta telah menjadi tempat yang istimewa bagi pelaksanaan Misa Agung yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada kunjungannya ke Indonesia.
Ada beberapa alasan mengapa GBK dipilih sebagai lokasi utama untuk acara keagamaan bersejarah yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2024 nanti. Apa saja?
1. Kapasitas yang Besar
Pertama, GBK memiliki kapasitas yang sangat besar, mampu menampung lebih dari 70.000 orang. Dengan kapasitas ini, stadion tersebut dapat mengakomodasi ribuan umat Katolik yang ingin mengikuti Misa bersama Paus.
Mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, diperkirakan akan ada jumlah besar umat yang ingin menghadiri acara ini. GBK memberikan ruang yang cukup untuk mengumpulkan umat dalam jumlah besar, yang tidak mungkin dilakukan di tempat lain di Indonesia.
2. Simbol Nasional
Kedua, GBK adalah simbol nasional yang sangat penting. Stadion ini tidak hanya menjadi saksi berbagai peristiwa olahraga besar, tetapi juga berbagai acara nasional yang signifikan. Mengadakan Misa Agung di GBK memperlihatkan pengakuan akan pentingnya toleransi dan keragaman di Indonesia.
Dengan memilih GBK pada tanggal 5 September 2024 nanti, pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa perbedaan agama dan keyakinan dapat hidup berdampingan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
3. Infrastruktur yang Baik
Ketiga, GBK memiliki infrastruktur yang sangat baik. Fasilitas modern yang ada di stadion ini memastikan bahwa acara sebesar Misa Agung yang dipimpin oleh Paus Fransiskus dapat berlangsung dengan lancar.
Dari segi keamanan, aksesibilitas, hingga kenyamanan bagi para peserta, GBK menawarkan semua yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan acara keagamaan berskala internasional. Selain itu, lokasinya yang berada di pusat Jakarta membuatnya mudah diakses oleh umat dari berbagai penjuru kota.
4. Simbolisme
Alasan terakhir adalah simbolisme. Menggelar Misa Agung di tempat yang biasanya digunakan untuk olahraga dan hiburan menunjukkan bagaimana ruang publik dapat dialihfungsikan untuk kegiatan keagamaan yang mengutamakan kedamaian dan persatuan.
Pilihan ini mencerminkan semangat inklusivitas dan kebersamaan yang diusung oleh Paus Fransiskus dalam setiap kunjungannya di negara-negara yang ia kunjungi.
Secara keseluruhan, GBK bukan hanya dipilih karena kapasitas dan infrastrukturnya, tetapi juga karena makna simbolisnya yang mendalam dalam konteks Indonesia sebagai negara yang pluralis dan penuh toleransi. ***