BERITA TREN – Tepat tanggal 20 April 2023 nanti akan muncul fenomena alam yang sebelumnya pernah disinggung oleh pakar astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yakni Andi Pangerang Hasanuddin.
Adapun fenomena yang dimaksud adalah gerhana matahari hibrida yang pernah dibahas dalam acara “Eureka! Edisi 15: Puasa Ekuinoks”.
Andi menyebutkan kalau di akhir Ramadhan akan ada fenomena gerhana matahari hibrida, yakni gerhana yang terjadi akibat dari kombinasi gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
Baca Juga: Mengapa Jepang disebut Negara Matahari Terbit? Simak Penjelasan dan Informasi Lengkapnya Disini
Dimana antara kedua fenomena gerhana tersebut berada dalam jalur yang sama sehingga terciptalah gerhana matahari hibrida.
Andi juga menjelaskan kalau Yogyakarta akan menjadi kota yang paling awal mengalami gerhana matahari sebagian.
Setelah itu Medan juga disebutkan akan menjadi provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian.
Baca Juga: Jelaskan mengenai sinar matahari sebagai komponen Abiotik, cek jawaban lengkapnya di artikel ini
Selanjutnya, Jayapura juga akan menjadi provinsi yang paling akhir mengalami gerhana matahari sebagian.
Pakar astronomi BRIN itu juga menambahkan kalau ada 5 kota di provinsi Aceh yang tidak akan bisa melihat fenomena gerhana matahari sebagian tepat pada tanggal 20 April 2023 nanti.
Adapun provinsi yang dimaksud, diantaranya adalah:
– Kota Sabang
– Kota Aceh
– Kabupaten Aceh Jaya
– Kabupaten Aceh Besar
– Kabupaten Pidie
Nah, buat kamu yang penasaran dimana saja lokasi terbaik untuk bisa mengamati fenomena alam gerhana matahari hibrida, berikut adalah beberapa lokasi yang bisa kamu datangi, antara lain:
– Timor Leste
– Biak
– Papua
– Pulau Kisar
– Ambon
Durasi puncak dari gerhana yang terjadi di Biak berlangsung 1 menit 2 detik tepat pada pukul 13.57.13 WIT.
Sedangkan durasi puncak gerhana di Pulau Kisar adalah sekitar 1 menit 5 detik, yakni tepat pada pukul 13.22.56 WIT.
Baca Juga: His Untuk Siapa? Begini Penjelasan Lengkapnya dan Contoh Penggunaan Kata yang Baik dan Benar
Lantas, sebenarnya gerhana matahari hibrida itu apa?
Dilansir BeritaTren.com dari BMKG, gerhana matahari hibrida adalah fenomena alam gerhana yang terjadi saat matahari, bulan, dan bumi berada di garis yang sejajar di suatu tempat tertentu.
Peristiwa yang dimaksud adalah piringan bulan yang diamati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.
Untuk bisa menyaksikan fenomena alam yang akan terjadi pada tanggal 20 April 2023 nanti, Pakar Astronomi BRIN lainnya yakni Thomas Djamaluddin memberikan tips.
Yakni bagi orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari hibrida harus membawa kacamata hitam atau khusus untuk matahari. ***