BERITA TREN – Ternyata begini jawaban dari pertanyaan jelaskan pengertian Najis Mukhaffafah.
Soal jelaskan pengertian Najis Mukhaffafah ini sering muncul dalam ujian pelajaran Agama Islam.
Jadi jika ingin mengetahui jawaban soal jelaskan pengertian Najis Mukhaffafah tinggal pelajari jawabannya dibawah ini.
Najis mukhaffafah adalah istilah dalam agama Islam yang merujuk kepada jenis najis yang ringan atau sebagian kecil najis yang tidak meresahkan.
Pengertian ini berasal dari kata “mukhaffafah” dalam bahasa Arab yang berarti “ringan” atau “kecil”.
Dalam ketentuan agama Islam, najis adalah substansi yang dianggap tidak suci dan harus dihindari agar tidak mencemarkan kebersihan fisik dan spiritual seseorang.
Terdapat dua jenis najis dalam Islam, yaitu najis mutawasitah (najis berat) dan najis mukhaffafah (najis ringan).
Baca Juga: Teknik apa saja yang ada dalam permainan bola voli? ini dia penjabarannya..
Najis mukhaffafah terdiri dari beberapa jenis, seperti air bekas wudhu yang terkena najis kecil seperti kencing atau air liur, secara umum tidak memunculkan perasaan jijik apabila terkena dan tidak dianggap sebagai najis berat yang harus segera dibersihkan.
Namun demikian, tetap dianjurkan untuk membersihkan dan menjauhkan dari hal-hal yang bernajis mukhaffafah jika memungkinkan.
Pengertian najis mukhaffafah tidak hanya berlaku pada benda-benda material, tetapi juga bisa merujuk pada kondisi tertentu, seperti jika seseorang tidak melakukan wudhu setelah tidur dan keluar air liur saat tidur.
Dalam hal ini, air liur yang keluar saat tidur tidak dianggap sebagai najis berat yang membatalkan wudhu, tetapi hanya sebagai najis mukhaffafah yang tidak mempengaruhi kebersihan wudhu.
Baca Juga: Jelaskan apa yang dimaksud teks prosedur, berikut penjelasan dan jawaban lengkapnya..
Pemahaman dan penilaian mengenai najis mukhaffafah juga dapat bervariasi, tergantung pada mazhab (aliran) dalam agama Islam yang diikuti.
Mazhab-mazhab tersebut memiliki perbedaan dalam hal-hal yang dianggap najis mukhaffafah, sehingga umat Muslim berpedoman pada pemahaman mazhab yang mereka anut.
***