BERITA TREN-Sekolah kedokteran adalah jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga medis berkualitas, khususnya dokter yang dapat melayani kebutuhan kesehatan masyarakat. Program ini menjadi impian banyak siswa di Indonesia karena menawarkan prospek karier yang stabil dan peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu sekolah kedokteran, latar belakang pendidikan yang dibutuhkan untuk mendaftar, serta bagaimana kebijakan Merdeka Belajar memungkinkan siswa dari latar belakang berbeda untuk dapat mengikutinya.
Apa Itu Sekolah Kedokteran?
Sekolah kedokteran merupakan fakultas atau institusi di universitas yang memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon dokter. Program ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, kimia, anatomi, fisiologi, farmakologi, dan ilmu kesehatan lainnya. Pendidikan kedokteran tidak hanya mencakup teori, tetapi juga praktik di laboratorium, rumah sakit, dan klinik. Tujuannya adalah membentuk calon dokter yang tidak hanya memahami ilmu medis tetapi juga memiliki keterampilan klinis untuk mendiagnosis, merawat, dan mencegah penyakit.
Baca Juga: Mengenal Gelar dan Prospek Karier di Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Di Indonesia, pendidikan kedokteran biasanya dibagi menjadi dua tahap: tahap akademik (pre-klinis) dan tahap klinis (koas atau co-assistant). Pada tahap akademik, mahasiswa mempelajari dasar-dasar ilmu kedokteran. Kemudian, pada tahap klinis, mahasiswa melakukan praktik langsung di rumah sakit untuk menerapkan pengetahuan mereka dan menghadapi situasi medis nyata.
Sekolah Kedokteran Harus Lulusan Apa?
Secara umum, sekolah kedokteran menerima siswa yang telah menamatkan pendidikan tingkat menengah atas, terutama dari jurusan IPA di SMA (Sekolah Menengah Atas) atau MA (Madrasah Aliyah). Jurusan IPA di SMA atau MA memberikan dasar yang kuat dalam ilmu sains yang memang penting dalam pendidikan kedokteran, seperti biologi dan kimia. Latar belakang ini biasanya menjadi syarat utama agar siswa dapat lebih siap menghadapi mata kuliah yang berkaitan erat dengan ilmu-ilmu tersebut.
Namun, seiring perkembangan kebijakan pendidikan di Indonesia, terutama sejak diberlakukannya program Merdeka Belajar yang juga diterapkan pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023, kebijakan penerimaan mahasiswa baru telah diperluas. Siswa SMA, MA, bahkan SMK dari berbagai jurusan kini dapat lintas jurusan dalam pemilihan program studi di perguruan tinggi, termasuk kedokteran. Artinya, siswa dari latar belakang selain IPA, misalnya dari IPS, atau bahkan lulusan SMK dengan spesialisasi tertentu, memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar ke sekolah kedokteran, asalkan mereka lulus seleksi masuk.
Tantangan dan Persiapan Masuk Sekolah Kedokteran
Meskipun kebijakan lintas jurusan diterapkan, siswa yang ingin masuk sekolah kedokteran tetap harus mempersiapkan diri secara matang, terutama dalam mata pelajaran yang terkait dengan ilmu biologi, kimia, dan fisika. Tes seleksi untuk masuk sekolah kedokteran biasanya mencakup kemampuan akademik dasar dalam sains dan penalaran kritis. Oleh karena itu, bagi siswa lintas jurusan yang mungkin kurang terbiasa dengan pelajaran sains, diperlukan usaha ekstra dalam mempersiapkan diri, seperti mengikuti bimbingan belajar atau kursus sains sebelum menghadapi ujian masuk.
Selain itu, sifat pendidikan kedokteran yang menuntut dedikasi dan komitmen tinggi juga menjadi tantangan tersendiri. Mahasiswa kedokteran harus siap untuk belajar secara intensif, baik secara teoritis maupun praktis. Jam belajar yang panjang dan tuntutan klinis menuntut ketekunan, keterampilan manajemen waktu, dan semangat juang yang tinggi.
Baca Juga: Rahasia di Balik Profesi Ahli K3: Ciptakan Lingkungan Kerja Tanpa Bahaya
Kesimpulan
Sekolah kedokteran merupakan pilihan pendidikan tinggi yang menantang tetapi menawarkan prospek karier yang menarik bagi mereka yang ingin menjadi dokter. Sebelumnya, siswa dari jurusan IPA menjadi kandidat utama, tetapi dengan kebijakan Merdeka Belajar dan lintas jurusan, kini peluang ini terbuka lebih luas bagi siswa dari berbagai latar belakang. Namun, persiapan matang dan pemahaman dasar ilmu sains tetap diperlukan agar calon mahasiswa dapat bersaing dan berhasil dalam pendidikan kedokteran.
Dengan adanya kesempatan lintas jurusan ini, diharapkan semakin banyak anak bangsa yang berpotensi untuk berkontribusi dalam bidang kesehatan, memenuhi kebutuhan dokter di berbagai wilayah Indonesia, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.