BERITA TREN – Banten merupakan pusat perdagangan dan perkebunan lada yang paling besar yang ada di Pulau Jawa, hal tersebut bahkan terjadi ketika Banten masih sebagai bagian dari Kerajaan Sunda.
Lada adalah bahan rempah yang paling banyak diminati pada saat itu oleh orang-orang Eropa sehingga banyak pedagang asing yang datang ke Nusantara untuk mendapatkan lada.
Kesultanan Banten mendapatkan lada dari budidaya yang terdapat di daerah pedalaman.
Baca Juga: Menurutmu Mengapa Dipilih Burung Garuda Sebagai Lambang Negara? Begini Referensi Jawabannya
Saat Kesultanan Banten berada dalam puncak kejayaan, petani komersial yang bertani pada saat itu juga menjadi penanam lada tradisional.
Sehingga pada masa Kesultanan Banten, Banten dikenal sebagai penghasil lada yang mampu mengirim banyak lada setiap tahun.
Kebun-kebun yang terdapat di Banten telah menghasilkan lada yang banyak diekspor, selain itu produksi lada juga dihasilkan dari kebun-kebun lada di Pulau Sumatra, Bengkulu, dan Palembang yang masih berada dibawah kekuasaan Kesultanan Banten.
Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy S23 Ultra, Kamera Besar dengan Chipset Canggih, Siapa Berani Coba?
Kesultanan Banten yang sangat aktif dalam menjalin kerjasama menjadikan Lampung sebagai pemasok lada yang cukup besar untuk Banten.
Lampung memberikan sekitar 90 persen kebutuhan lada untuk Banten pada tahun 1663.
Lada menjadi bagian penting bagi Kesultanan Banten, sehingga banyak petani di Banten mengganti tanaman padi mereka dengan lada untuk menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.
Sebelum lada bisa dikuasai oleh Kesultanan Banten, banyak sekali langkah dan jalan yang ditempuh.
Salah satunya, pedagang di daerah Banten rela datang ke daerah di luar pulau Banten untuk menukar barang dagangan mereka, seperti kain tenun khas Banten untuk mendapatkan lada.
Setelah mengalami peningkatan yang cukup signifikan terkait produksi lada yang melimpah di Banten, akhirnya produksi lada menurun akibat kondisi politik yang dialami Kesultanan Banten.
Kejayaan Kesultanan Banten mulai sirna sejak Banten dikuasai oleh monopoli perdagangan VOC.
Lada yang ada di Banten tidak dibeli oleh VOC, selain itu VOC mulai melarang kapal-kapal asing untuk berlabuh di Banten.
Dengan perbuatan VOC terhadap Banten, harga lada di pasar Banten menurun sangat pesat.
Baca Juga: Sudah Hadir! Samsung Galaxy S23 Ultra Limited Edition Memiliki Harga Terjangkau
Masalah internal seperti perebutan kekuasaan dan perang saudara juga membuat Kesultanan Banten menjadi wilayah kekuasaan Belanda.
***