BERITA TREN – Jadi mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design? cek jawabannya disini.
Pertanyaan mengenai mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design ini biasanya ditujukan kepada para mahasiswa.
Maka dari itu mari kita simak referensi jawaban soal mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design untuk digunakan sebagai tambahan wawasan.
Baca Juga: Apa Acuan Utama Dalam Pengembangan Desain Kurikulum? Terdapat 4 poin yang bisa kita fahami disini..
Pertanyaan:
mengapa cp dirancang dengan menggunakan metode backward design
Jawaban:
Backward design adalah pendekatan dalam merancang kurikulum yang menempatkan tujuan pembelajaran sebagai titik awal.
Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran bermuara pada tujuan akhir yang diinginkan.
Baca Juga: Tuliskan Macam-macam Kegunaan Makanan! Ternyata tidak sekedar membuat orang kenyang, tapi juga..
Oleh karena itu, bukan lagi hal yang aneh apabila CP dirancang dengan menggunakan metode backward design.
Dalam rancangan kurikulum dengan metode backward design, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai menjadi titik awal.
Selanjutnya, guru merancang proses pembelajaran dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman peserta didik.
Hal ini disebabkan karena metode ini berfokus pada perancangan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, baru setelah itu dirancang bagaimana cara mencapainya.
Baca Juga: Mengapa Minyak Bumi Tidak Dapat Diperbarui? Temukan Penjelasan Paling Lengkapnya DISINI
Ada beberapa alasan mengapa CP dirancang dengan metode backward design.
Pertama, metode ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan sistem pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.
Karena proses pembelajaran berpusat pada tujuan pembelajaran, maka guru dapat menyesuaikan metode pengajaran yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedua, metode backward design membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Jelaskan Pengertian Dekonsentrasi Secara Umum! Simak Penjelasan Lengkapnya
Dalam proses pengajaran yang berfokus pada tujuan akhir, guru dapat memilih materi yang lebih tepat dan relevan untuk disampaikan kepada peserta didik.
Oleh karena itu, proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Ketiga, dengan membuat tujuan pembelajaran sebagai titik awal proses pengajaran, guru bisa menghindari pengajaran yang hanya berorientasi pada penguasaan materi secara kuantitatif.
Sebaliknya, guru tidak hanya fokus pada aspek kognitif saja, melainkan juga pada aspek afektif dan psikomotorik.
Hal ini tentu saja menjadi lebih penting lagi dalam pengajaran CP, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik.
Akhirnya, metode backward design juga membantu guru untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif.
Karena tujuan pembelajaran sudah sangat jelas, maka penilaian terhadap kemampuan peserta didik bisa dilakukan dengan lebih akurat dan objektif.
Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak menggunakan metode backward design dalam merancang CP.
Baca Juga: Benar-Benar Terjangkau, Pilih Salah Satu 3 Rekomendasi Ponsel Flagship Termurah Mei 2023
Kita harus mengakui bahwa metode ini sangat membantu dalam memastikan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
Seorang guru yang ahli dalam mengaplikasikan metode backward design dalam pembelajaran CP akan mampu melahirkan peserta didik yang berkompeten dan siap menghadapi tantangan global.
***