BERITA TREN – Majas adalah gaya bahasa yang digunakan dalam sastra untuk memberikan efek tertentu pada sebuah tulisan.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis majas yang masing-masing memiliki fungsi dan tujuan tersendiri.
Berikut ini adalah beberapa jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra, antara lain:
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Majas? Ini Pengertian, Jenis, Berikut Contoh yang Sesuai dengan KBBI
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan dibagi menjadi tiga macam, yakni:
Simile
Perbandingan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, “bak”, dan “laksana”. Contoh: “Dia berlari cepat seperti angin.”
Metafora
Perbandingan langsung tanpa menggunakan kata penghubung. Contoh: “Dia adalah bintang di kelasnya.”
Baca Juga: Majas Metafora Adalah, Simak Pengertian, Contoh, dan Jenis-Jenisnya
Personifikasi
Memberikan sifat manusia kepada benda mati atau konsep abstrak. Contoh: “Angin malam berbisik lembut.”
2. Majas Pertentangan
Adapun macam-macam dari majas pertentangan diantaranya adalah:
Hiperbola
Pernyataan yang melebih-lebihkan sesuatu. Contoh: “Hujan turun deras seperti air terjun.”
Baca Juga: Jawaban Apa yang Dimaksud dengan Majas Metafora? Sering Muncul dalam Karya Sastra Lho!
Litotes
Pernyataan yang merendahkan diri atau sesuatu untuk menunjukkan kerendahan hati. Contoh: “Ini hanya hadiah kecil dari kami.”
Ironi
Penggunaan kata-kata yang berlawanan dengan maksud sebenarnya untuk menyindir. Contoh: “Bagus sekali, padahal dia telat dua jam.”
3. Majas Penegasan
Berikut adalah macam-macam dari majas pertentangan, antara lain:
Aliterasi
Pengulangan bunyi konsonan di awal kata secara berturut-turut dalam sebuah kalimat atau frasa. Contoh: “Di bawah bendera biru, berbaris berani.”
Repetisi
Pengulangan kata atau frasa yang sama untuk menegaskan suatu ide atau tema. Contoh: “Cinta adalah sabar, cinta adalah murah hati.”
Pleonasme
Penggunaan kata yang berlebihan untuk menegaskan suatu hal. Contoh: “Naik ke atas bukit.”
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 179-180, Jenis Majas pada Puisi Nyanyian Grimis
4. Majas Sindiran
Sedangkan macam-macam dari majas sindiran adalah:
Sarkasme
Sindiran kasar yang sering kali menyakitkan. Contoh: “Pintar sekali kamu, sampai-sampai lupa semuanya.”
Sinisme
Sindiran tajam yang lebih halus daripada sarkasme. Contoh: “Begitu teliti kamu, sampai-sampai lupa yang penting.”
Majas digunakan oleh penulis untuk memperkaya bahasa, menambah kedalaman makna, dan memberikan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan serta bermakna bagi pembaca.
Dengan memahami berbagai jenis majas, pembaca dan penulis dapat lebih mengapresiasi keindahan dan kekayaan bahasa dalam karya sastra.
Pengetahuan ini juga membantu dalam menginterpretasi dan menganalisis teks sastra dengan lebih baik, memahami nuansa dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. ***