Penyebab Eutrofikasi
Eutrofikasi biasanya terjadi karena limbah yang terbuang ke perairan yang mengandung banyak zat-zat yang memicu pertumbuhan alga dan tumbuhan air lainnya.
Aktivitas manusia, seperti penggunaan pupuk kimia di pertanian, limbah domestik dari rumah tangga dan industri, serta pembuangan limbah dari peternakan, semuanya dapat menyebabkan eutrofikasi.
Dampak Negatif Eutrofikasi
Meskipun pada awalnya mungkin terlihat tidak berbahaya, eutrofikasi sebenarnya dapat memiliki dampak yang sangat merusak bagi lingkungan perairan.
Baca Juga: 4 Universitas di Surabaya dengan Prodi Bisnis Terbaik Menurut Edurank 2024, Unair dan ITS Memimpin
Pertumbuhan alga yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan “lumpur hijau” yang menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air.
Akibatnya, tanaman air di dasar perairan mati karena kekurangan cahaya, dan ini dapat mengganggu ekosistem air secara keseluruhan.
Konsekuensi bagi Kehidupan Air
Eutrofikasi juga dapat mengurangi kadar oksigen terlarut di dalam air, karena proses dekomposisi materi organik oleh bakteri membutuhkan oksigen.
Akibatnya, ikan dan makhluk air lainnya dapat kekurangan oksigen dan akhirnya mati dalam kondisi yang dikenal sebagai “hipoksia.”
Baca Juga: Pendaftaran KIP Kuliah Jalur SNBT 2024 Resmi Dibuka! Catat 8 Tata Cara Pendaftarannya
Upaya Penanggulangan Eutrofikasi
Mengatasi eutrofikasi memerlukan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan industri.
Langkah-langkah seperti mengelola limbah dengan lebih efektif, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan meningkatkan sistem pengolahan air limbah dapat membantu mengurangi dampak eutrofikasi.