BERITA TREN – Cek jawaban dari soal larik bermajas personifikasi yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah apa.
Soal larik bermajas personifikasi yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah ini sebenarnya merupakan soal pilihan ganda.
Anda bisa cek soal dan jawaban larik bermajas personifikasi yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah secara lengkap disini.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan dan Prediksi Skor Argentina vs Uruguay, Kualifikasi Piala Dunia 2026
Soal :
Jeritan Malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
menjerit bangsaku sedang berjuang
merintinh ke langit
tenaga mesin menembus kelam
Baca Juga: Prediksi Skor Kolombia vs Brasil, Nonton Kualifikasi Piala Dunia 2026 Pagi ini
berputar roda atas rel tertentu
terus menuju ke stasiun akhir
semangat wajah menembus kelam
berjuang bangsaku atas cinta tertentu
terus menuju negara merdeka
Larik bermajas personifikasi yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah ….
a. kami berdua menanti
b. menjerit peluit kereta malam
c. ratapan pekik melangit
d. bangkit berlari menumbuhkan kepala
e. entah mengapa
Jawaban :
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita analisis puisi “Jeritan Malam” dan pilihan jawaban yang tersedia.
Puisi ini memiliki tema perjuangan dan semangat, dengan unsur personifikasi yang digunakan untuk memberikan sifat manusiawi pada objek yang tidak hidup.
Dalam memilih larik bermajas personifikasi yang sesuai, kita harus mencari kalimat yang memberikan sifat atau tindakan manusiawi kepada benda atau konsep yang tidak hidup.
Baca Juga: Nonton Liechtenstein vs Portugal, Streaming Resmi Kualifikasi Euro 2024
Berikut adalah analisis untuk setiap pilihan:
a. “kami berdua menanti” – Tidak ada personifikasi di sini karena “kami berdua” bisa saja merujuk pada manusia.
b. “menjerit peluit kereta malam” – Ini adalah contoh personifikasi. Peluit kereta, yang tidak hidup, diberi sifat manusiawi yaitu “menjerit”.
c. “ratapan pekik melangit” – Ini lebih merujuk pada personifikasi langit yang “meratap” atau “pekik”, tetapi konteksnya kurang jelas dalam puisi ini.
d. “bangkit berlari menumbuhkan kepala” – Ini lebih merupakan metafora daripada personifikasi.
e. “entah mengapa” – Ini bukan contoh personifikasi.
Dari analisis di atas, pilihan yang paling sesuai adalah “b. menjerit peluit kereta malam”.
Kalimat ini memberikan aksi “menjerit” yang merupakan sifat atau tindakan manusiawi kepada “peluit kereta”, yang merupakan objek tidak hidup.
Ini sesuai dengan tema puisi yang mencakup perjuangan dan perjalanan, dengan peluit kereta sebagai simbol perjalanan tersebut.
Jadi, jawaban yang paling tepat adalah b. “menjerit peluit kereta malam”, karena ini merupakan contoh personifikasi yang sesuai dengan konteks puisi.
Informasi ini berdasarkan analisis teks puisi dan pemahaman tentang majas personifikasi, yang merupakan bagian dari studi sastra.
Untuk referensi lebih lanjut, Anda dapat mengkonsultasikan buku-buku sastra atau sumber pendidikan resmi yang membahas tentang majas dalam puisi.
***