BERITA TREN – Pernahkan kamu bertanya-tanya, kenapa air di bumi seolah tidak ada habisnya? Hal tersebut ternyata adanya siklus hidrologi. Jelaskan perbedaan macam-macam siklus hidrologi.
Dilansir dari National Geographic, jumlah air di bumi selalu sama dari dulu sampai sekarang. Tidak berkurang sedikitpun.
Hal ini terjadi karena adanya siklus hidrologi atau siklus air yang terjadi di bumi. Bahkan adanya siklus tersebut membantu terjadinya hujan, tanah menjadi subur, tumbuhan subur, dan tidak kekeringan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dinamika Tari: Memahami Pengaruh Musik dan Ruang dalam Pertunjukan
Siklus hidrologi adalah rangkaian peristiwa secara berulang-ulang yang membuat air di bumi tidak akan pernah habis.
Terdapat 3 macam siklus hidrologi atau siklus air yang terjadi di bumi. Jelaskan perbedaan macam-macam siklus hidrologi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Perbedaan Macam-Macam Siklus Hidrologi
Berdasarkan tahapannya, siklus hidrologi terbagi menjadi 3 macam. Yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Ketiga siklus tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
1. Siklus pendek
Siklus hidrologi pendek diawali dengan penguapan air di permukaan bumi menuju atmosfer.
Baca Juga: Sebutkan Jenis-Jenis Budidaya Unggas Petelur? Termasuk Ayam, Ada 4 Unggas Penting Perlu Diternak
Kemudian, air tersebut akan mengalami kondensasi atau berubah menjadi air dengan proses pengembunan dalam ketinggian tertentu.
Di dalam proses ini, uap air tersebut berubah menjadi awan. ketika awan tidak mampu menahan beban air, maka akan mengalami presipitasi atau terjadi hujan.
Air yang dihasilkan dalam siklus pendek ini dimanfaatkan untuk mengairi sawah karena meresap ke dalam tanah.
2. Siklus sedang
Selanjutnya ada siklus sedang. Siklus ini dimulai dari penguapan air, kemudian uap air tersebut dibawah oleh angin.
Baca Juga: Sebutkan Jenis-Jenis Budidaya Unggas Petelur? Termasuk Ayam, Ada 4 Unggas Penting Perlu Diternak
Uap air yang dibawah oleh angin tersebut juga mengalami kondensasi dalam ketinggian tertentu dan berubah menjadi awan.
Awan yang tidak bisa menahan beban air juga akan mengalami presipitasi atau hujan. kemudian meresap ke dalam tanah dan diresap oleh tumbuhan.
Sebagian air yang tidak diserap akan mengalir menuju sungai dan parit, kemudian menuju ke laut.
3. Siklus panjang
Terakhir ada siklus panjang yang juga diawali dengan penguapan air di permukaan bumi, dan uap tersebut dibawah oleh angin.
Sesudah menjalani proses kondensasi, uap air berubah menjadi awan dan bergabung dengan awan lainnya.
Lalu, jika uap air tersebut mengenai lapisan udara dingin, maka akan terjadi salju. Terjadinya hujan salju inilah yang disebut dengan siklus panjang dan terjadi di wilayah pegunungan yang tinggi.
Itulah jawaban pertanyaan jelaskan perbedaan macam-macam siklus hidrologi. Hasil ketiganya berbeda, siklus pendek dan sedang menghasilkan hujan, sedangkan siklus panjang menghasilkan salju. Semoga bermanfaat.
***