BERITA TREN – Orang tua dan wali tak perlu lagi bingung, disini kamu bisa temukan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 124 kurikulum merdeka secara lengkap.
Betul sekali, siswa tidak di perkenankan menggunakan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 124 kurikulum merdeka ini ya.
Karena memang kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 124 kurikulum merdeka ini ditujukan kepada orang tua atau wali murid.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 124 Kurikulum Merdeka
Berlatih
Cermatilah sifat tokoh-tokoh cerita “Parki dan Alergi Telur”.
Nama Tokoh: Parki
Gambaran Tokoh:
– Identitas Diri: Namanya adalah Parki, Jenis kelamin laki-laki, Kelas 5 SD, Perkiraan usia 11-12 tahun.
Dapat ditemukan pada paragraf 3, 25 dan 32.
– Latar Belakang/ Alasan Bertindak:
Parki adalah orang yang selalu berlebihan dalam mengonsumsi telur.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 104: mendiskusikan perbedaan cerpen dan puisi
Hal itu diketahui karena muncul bintitan yang disebabkan oleh konsumsi telur yang berlebihan tersebut.
Dapat ditemukan pada paragraf 1 dan 15.
– Sifat atau karakter tokoh: Parki tidak menyukai sesuatu yang monoton.
Bisa ditemukan pada sifatnya yang tidak menyukai makan telur dan buah jeruk setiap hari.
Nama Tokoh: Ibu Parki
Gambaran Tokoh:
– Identitas Diri: Nama Ibu Parki, Berjenis kelamin perempuan, Ibu rumah tangga usia sekitar 34-36 tahun.
Dapat ditemukan di paragraf 1, 5, 8 dan 9.
– Latar Belakang/ Alasan Bertindak: Menyuruh konsumsi telur berlebihan kepada anaknya dengan alasan panik mengetahui anaknya ada bintitan.
Bisa ditemukan di paragraf 1, 4, 5 dan 9.
– Sifat atau karakter tokoh: Memaksakan kehendak sendiri.
Alasannya dapat ditemukan di sifatnya yang menyuruh anaknya untuk konsumsi telur setiap hari.
Nama Tokoh: Ayah Parki
Gambaran Tokoh: Namanya adalah Ayah Parki, Berjenis kelamin laki-laki, Seorang kepala rumah tangga, Berusia sekitar 37-39 tahun.
Bisa ditemukan di paragraf 10, 14, 15 dan 18.
– Identitas Diri:
– Latar Belakang/ Alasan Bertindak: Berusaha tenang menghadapi kepanikan istrinya.
Hal itu dengan alasan menganggap bintitan adalah hal yang biasa.
– Sifat atau karakter tokoh: Kalem dan bijaksana.
Bisa ditemukan pada sifatnya yang tetap tenang saat istrinya panik.
***