BERITA TREN- Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di Indonesia.
Apa saja contohnya? Itulah yang harus dijawab siswa dalam salah satu tugas di buku IPS kelas 8.
Adapun untuk mengerjakan tugas yang dibahas referensi kunci jawaban IPS kelas 8 halaman 189 tentang faktor untuk pemerataan pembangunan.
Kerjakan secara berkelompok untuk menjawab soal di bawah ini.
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 189 Kurikulum Merdeka Lembar Aktivitas 15 Aktivitas Kelompok.
Pertanyaan:
a. Penyebab pembangunan belum merata di Indonesia dilihat dari aspek geografis.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat! Jelaskan Pengertian Khulafaur Rasyidin? Ini Penjelasan Lengkapnya
b. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan.
c. Upaya pemerintah Indonesia yang telah dilakukan demi tercapainya pemerataan pembangunan di Indonesia.
Jawaban:
a. Pembangunan yang belum merata di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor geografis, antara lain:
– Kondisi geografis yang sulit dijangkau. Dimana masih ada daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil yang sulit diakses mengakibatkan keterbatasan akses.
Akibatnya menyultikan distribusi sumber daya dan lain sebagainya.
– Bencana alam. Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana. Sebut saja seperti letusan gunung berapi dan banjir. Wilayah yang kerap terjadi bencana alam seringkali mengalami kesulitan akses.
Alhasil keberlanjutan pembangunan di tempat tersebut sering terhenti.
– Ketidaksetaraan sumber daya alam. Sumber daya alam di Indonesia memang melimpah. Namun seringkali hanya di daerah-daerah tertentu saja.
Sementera di daerah lain berbeda kondisinya.
b. Guna meningkatkan pemerataan pembangunan ada beberapa yang bisa dilakukan seperti pengembangan infrastruktur, peningkatan akses kesehatan dan pendidikan, bisa jug pemberdayaan ekonomi lokal.
c. Adapun langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini mulai dari program pembangunan daerah tertinggal, desentralisasi pembanguann, dan gencarnya program infrastruktur nasional. ***