BERITA TREN-Di tengah gemerlapnya Yerusalem, terukir kisah Nabi Yahya, sang pembawa risalah kebenaran yang tak gentar menentang kezaliman.
Keteguhannya dalam menegakkan syariat Allah SWT menjadikannya teladan bagi umat manusia.
Salah satu momen penting dalam kisahnya adalah ketika Nabi Yahya lantang melarang pernikahan Raja Herodes Antipas dengan Herodia, istri sah saudaranya.
Pernikahan Terlarang dan Suara yang Menggema:
Raja Herodes Antipas, penguasa kejam yang haus akan kekuasaan, terpikat oleh kecantikan Herodia, istri saudaranya.
Terjerumus dalam cinta terlarang, Herodes menceraikan istrinya yang sah dan berniat menikahi Herodia.
Tindakan ini bertentangan dengan hukum Taurat dan norma agama, memicu kecaman dari banyak pihak.
Di tengah gejolak ini, Nabi Yahya, sang pembela kebenaran, tak tinggal diam.
Dengan lantang dan tegas, beliau melarang pernikahan haram tersebut.
Nabi Yahya mengingatkan Raja Herodes akan dosanya dan menyerukannya untuk kembali ke jalan yang benar.
Suara Nabi Yahya bagaikan guntur yang menggelegar, menggema di istana dan rakyat Yerusalem.
Akar Larangan: Menjaga Moralitas dan Menegakkan Syariat:
Larangan Nabi Yahya bukan sekadar urusan pribadi. Beliau bertindak sebagai penjaga moralitas dan penegak syariat Allah SWT.
Pernikahan Raja Herodes dengan Herodia jelas melanggar hukum Taurat, yang melarang pernikahan dengan istri saudara laki-laki.
Tindakan ini merusak tatanan sosial dan mencoreng nilai-nilai agama.
Nabi Yahya tak gentar dengan konsekuensi dari tindakannya.
Beliau sadar bahwa kebenaran harus ditegakkan, meskipun harus melawan penguasa yang zalim.
Keteguhan iman dan keberaniannya menjadikannya panutan bagi umat manusia dalam melawan kemungkaran dan menegakkan keadilan.
Dampak Larangan: Penganiayaan dan Kematian Syahid:
Larangan Nabi Yahya tak diterima dengan baik oleh Raja Herodes.
Kemarahan dan dendam membakar hatinya. Herodia, yang juga merasa terancam dengan larangan tersebut, semakin memanas-manasi Raja Herodes.
Nabi Yahya pun menjadi sasaran kemarahan dan penganiayaan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 10 Barang yang Dilarang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024
Raja Herodes memenjarakan Nabi Yahya dan berusaha untuk membungkamnya.
Namun, suara kebenaran tak dapat ditahan.
Nabi Yahya tetap teguh dalam pendiriannya, tak gentar meskipun diancam dengan kematian.
Akhirnya, Raja Herodes yang dilanda murka memerintahkan pemancungan Nabi Yahya.
Warisan Keteguhan: Teladan Bagi Generasi Penerus:
Kisah Nabi Yahya menjadi pengingat bagi umat manusia tentang pentingnya menegakkan kebenaran dan menentang kezaliman.
Keteguhan iman dan keberaniannya dalam menghadapi penguasa yang zalim menjadikannya teladan bagi generasi penerus.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 10 Barang yang Dilarang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024
Semangatnya untuk menegakkan syariat Allah SWT dan menjaga moralitas umat patut diwariskan dan dilestarikan.
Nabi Yahya telah pergi, namun suaranya masih menggema.
Kisah keteguhannya dalam menentang pernikahan Raja Herodes menjadi bukti nyata bahwa kebenaran akan selalu bersinar, meskipun di tengah kegelapan.
Semangatnya untuk menegakkan keadilan dan melawan kemungkaran patut menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.