BERITA TREN – Jadi mengapa sosiologi bersifat empiris? temukan jawabannya disini.
Soal mengapa sosiologi bersifat empiris ini memang membuat kita merasa bingung.
Khususnya bagi mereka yang sebelumnya tak terfikirkan adanya soal mengapa sosiologi bersifat empiris ini.
Baca Juga: Daftar Kenaikan Harga BBM per Tanggal 1 Oktober 2023 di Beberapa Daerah Indonesia
Jadi simak jawaban soal mengapa sosiologi bersifat empiris dibawah ini.
Sosiologi bersifat empiris karena disiplin ini didasarkan pada pengamatan dan analisis fakta-fakta sosial yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Sosiologi tidak hanya berfokus pada teori-teori atau konsep-konsep tanpa dasar yang kuat, melainkan mencoba untuk memahami dan menjelaskan realitas sosial melalui pengamatan langsung dan pengumpulan data.
Dalam metodologi empiris sosiologi, pengamatan dan pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui metode-metode ilmiah yang sistematis.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik Jadi Rp14 Ribu per Liter, Begini Cara Efektif Menghemat BBM
Sosiolog menggunakan berbagai teknik seperti survei, wawancara, pengamatan partisipatif, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian mereka.
Dengan menggunakan pendekatan empiris, sosiologi dapat mengidentifikasi pola-pola kehidupan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Data empiris tersebut membantu sosiolog untuk menyusun teori-teori yang akurat dan dapat dipercaya tentang struktur dan fungsi masyarakat, serta berbagai fenomena sosial yang mempengaruhinya.
Melalui penggunaan data empiris, sosiologi juga dapat memverifikasi atau menguji kebenaran teori-teori sosial yang telah ada.
Baca Juga: Niatnya Ramah Lingkungan, Tetapi Ternyata Ini Bahayanya Sedotan Kertas
Dengan metode ilmiah yang objektif, sosiolog dapat mengevaluasi dan membandingkan berbagai hipotesis untuk mengidentifikasi mana yang paling konsisten dengan fakta-fakta yang teramati.
Selain itu, sosiologi bersifat empiris karena pentingnya bukti empiris dalam menginformasikan kebijakan publik dan perencanaan sosial.
Sosiolog dapat menggunakan data empiris untuk memberikan pandangan yang jelas dan objektif tentang permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat, sehingga pengambilan keputusan dapat didasarkan pada realitas sosial yang terjadi.
Dengan demikian, sosiologi bersifat empiris karena melibatkan pengamatan langsung, pengumpulan data sistematis, dan pembuktian melalui metode ilmiah.
Pendekatan empiris ini memungkinkan sosiolog untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial secara objektif dan akurat, serta memberikan sumbangan yang berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan sosial.
***