BERITATREN – Saat ini banyak yang bertanya mengenai pertanyaan uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis ini.
Karena memang pertanyaan uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis ini muncul di soal.
Lebih tepatnya berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis yang dapat kita ketahui.
Suatu pertanyaan memang membuat kita kadang menjadi lebih ingat akan suatu hal, salah satunya pertanyaan yang sedang kamu cari saat ini.
Memang jika hanya belajar saja, beberapa peserta didik tidak dapat mengingatnya secara jelas, jika tanpa diberikan soal.
Jadi dengan adanya soal pertanyaan seperti diatas tadi membuktikan bahwa kadang soal perlu diberikan agar kita lebih ingat akan ilmu yang kita dapatkan dan pelajari.
Oleh sebab itu BeritaTren.com akan memberikan informasi mengenai pertanyaan uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis tersebut, simak berikut ini:
Uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis
Jawaban :
Secara Etimologis kewirausahaan bisa disusun dari dari dua kata, yaitu “Wira” dan “Usaha”.
Wira bisa kita artikan sebagai manusia yang memiliki keunggulan, memiliki attitude yang baik, berjiwa pahlawan, bermental pejuang, memiliki budi yang luhur, dan berani.
Sedangkan usaha adalah kegiatan bekerja atau berbuat sesuatu demi tercapainya suatu tujuan.
Sehingga bisa kita artikan, kewirausahaan berarti sifat manusia yang unggul, memiliki attitude yang baik, berjiwa pahlawan, bermental pejuang, memiliki budi yang luhur, dan berani untuk berusaha sendiri demi suatu tujuan yang mulia.
Itulah tadi informasi mengenai pertanyaan uraikan mengenai definisi kewirausahaan dilihat dari segi etimologis yang dapat disampaikan.
Disclaimer: Jawaban diatas bukan merupakan jawaban mutlak dan menjamin kebenaran, namun bisa dijadikan referensi yang baik.
Artikel ini ditujukan kepada guru, orang tua dan wali agar bisa dijadikan referensi untuk mendidik dan memperluas wawasan tentang pertanyaan tersebut.
Peserta didik dilarang menjadikan ini sebagai jawaban, hanya boleh digunakan sebagai referensi untuk mengkoreksi jawaban sebelumnya yang sudah di berikan.