BERITA TREN – Salah seorang tokoh perjuangan Indonesia adalah Putra Raden Fatah, Pati Unus yang dijuluki Pangeran Sabrang Lor karena jasanya.
Adapun Putra Raden Fatah, Pati Unus dijuluki Pangeran Sabrang Lor karena dirinya memimpin pasukan Kesultanan Demak dalam perang melawan bangsa Portugis di Malaka.
Karena jasa itulah Putra Raden Fatah, Pati Unus dijuluki Pangeran Sabrang Lor oleh ayahnya yang merupakan Sultan Demak pada saat itu.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Ki Hajar Dewantara Lengkap Dengan Pemikiran dan Tulisan Dalam Melawan Penjajah
Dalam peperangan itu Pasukan Portugis sulit untuk dikalahkan, sehingga Pati Unus lebih memilih mundur untuk mempersiapkan serangan berikutnya.
Kisah Putra Raden Fatah, Pati Unus yang Dijuluki Pangeran Sabrang Lor
Pada kesempatan ini BeritaTren.com akan menyampaikan kisah sejarah yang menceritakan bagaimana Putra Raden Fatah, Pati Unus dijuluki Pangeran Sabrang Lor.
Semua berawal dari ketertarikan Bangsa Portugis terhadap rempah-rempah merupakan barang mewah dan sangat mahal di benua Eropa.
Baca Juga: 4 Naskah Sejarah yang Menjadi Bukti Keberadaan Wali Songo Dalam Penyebaran Agama Islam di Nusantara
Hingga akhirnya bangsa Portugis datang ke Pelabuhan Malaka yang dipimpin oleh Diego Lopez de Sequeira dan tentu saja ini memunculkan kecurigaan bagi rakyat Malaka.
Dan pada tahun 1511 Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka yang menjadi tempat penting bagi perdagangan rempah-rempah.
Semenjak Portugis mendominasi perdagangan di Malaka banyak pedagang islam yang mengalami kerugian karena Portugis memonopoli perdagangan di sana.
Baca Juga: Yuk, Main ke Museum Sejarah Islam Termegah di Dunia; Prophet Muhammad Museum, Amman, Yordania
Karena hal ini, terbangunlah ikatan pedagang-pedagang islam dari kerajaan Aceh, Palembang, Banten, Johor dan Demak, mereka bersekutu untuk melawan portugis yang berkuasa di Malaka.
Pangeran Adipati Unus Putra Raden Fatah, atau dikenal dengan Pati Unus diperintahkan oleh ayahnya yang merupakan Sultan Demak untuk memimpin pasukan ke Malaka.
Adipati Unus bersama 10.000 prajurit berangkat menggunakan 100 kapal laut melintasi laut menuju Malaka untuk melawan Portugis pada tahun 1512 dan 1513.
Namun serangan-serangan pasukan Demak tersebut mengalami kegagalan, dan pasukan Adipati Unus yang tersisa kembali ke pulau Jawa.
Penyebab kekalahan serangan tersebut adalah jarak yang terlalu jauh, persenjataan Portugis saat itu juga lebih canggih karena dilengkapi dengan Meriam serta serangan tersebut dinilai kurang matang.
Tetapi atas keberanian putra raden fatah, pati unus dijuluki pangeran sabrang lor karena telah memimpin pasukan Demak mengarungi lautan untuk melawan bangsa Portugis.***