BERITA TREN – Setelah pembahasan mengenai cahaya materi pelajaran ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka bab 1 adalah tentang bunyi.
Ruang lingkup sub bab “Mendengar Karena Bunyi” di materi pelajaran ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka yaitu sifat sifat bunyi dan proses mendengar bunyi.
Namun pada kesempatan ini materi pelajaran ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka yang akan dipaparkan hanya mengenai sifat sifat bunyi saja.
Sedangkan proses mendengar bunyi akan dilanjutakan pada pemaparan berikutnya setelah terlebih dahulu siswa mengenal tentang bunyi dan sifat-sifatnya.
Rangkuman Materi Pelajaran IPAS Kelas 5 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Sifat Sifat Bunyi
Dibawah ini merupakan sifat umum pada bunyi dalam lingkup materi pelajaran ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka.
Pertama, bunyi bergerak ke segala arah
Bunyi merupakan gelombang suara yang akan bergerak ke segala arah. Itulah sebabnya bel sekolah yang dibunyikan akan terdengar di seluruh lingkungan sekolah.
Hal ini dapat dibuktikan dengan garputala yang dimasukan ke dalam air dan menghasilkan gelombang yang menyebar ke segala penjuru.
Kedua, bunyi atau suara dapat merambat melalui suatu medium
Bunyi atau suara membutuhkan medium untuk merambat. Dan bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair dan gas.
Benda padat merupakan medium paling baik dalam merambatkan bunyi. Hal ini karena partikel-partikel penyusun pada benda padat lebih berdekatan sehingga lebih cepat menghantarkan bunyi.
Ketiga, bunyi atau suara dapat dipantulkan
Bunyi atau suara akan dipantulkan kembali ke arah sumber suara saat menabrak benda yang keras, seperti batu, tembok, dan lantai. Pantulan suara ini disebut gema atau gaung.
Tetapi bunyi atau suara akan diserap jika mengenai benda-benda yang lunak, seperti busa, bantal, karpet, dan kain.
Itu sebabnya kita tidak mendengarkan gaung/gema di dalam rumah yang ditinggali/di rumah yang terdapat banyak perabotan.
Selain sifat-sifat umum diatas, terdapat beberapa pembahasan lanjutan mengenai bunyi atau suara yaitu tinggi rendah bunyi, intensitas bunyi dan ekolokasi.
Tinggi Rendah Bunyi
Tinggi rendah bunyi dipengaruhi oleh seberapa cepat getaran yang dihasilkannya. Ketika benda bergetar sangat cepat maka akan menghasilkan bunyi yang tinggi, contohnya suara peluit.
Sedangkan bunyi yang rendah dihasilkan dari getaran benda yang lambat. Contohnya suara detak jantung kalian.
Hal yang sama terjadi pada suara orang dewasa terdengar lebih rendah dibanding anak-anak karena pita suara akan bertambah panjang dan besar ketika kita dewasa dan akan bergetar lebih lambat.
Intensitas bunyi
Intensitas bunyi adalah seberapa keras sebuah bunyi terbentuk. Suara yang keras, seperti petir memiliki intensitas yang tinggi. Suara yang pelan, seperti suara orang berbisik memiliki intensitas yang rendah.
Intensitas bunyi tidak sama dengan tinggi rendah bunyi. Contohnya suling yang ditiup pelan tetap menghasilkan bunyi yang tinggi, namun memiliki intensitas yang rendah.
Fenomena Ekolokasi
Ekolokasi adalah kemampuan hewan seperti kelelawar, lumba-lumba, dan paus yang dapat mengidentifikasi dengan mendengarkan hasil pantulan suara dari suatu benda.
Kemampuan ini digunakan oleh hewan-hewan tersebut untuk mendeteksi musuh, menentukan arah, menghindari bahaya, mencari makanan dan berkomunikasi.
Fenomena ekolokasi ini dimanfaatkan oleh manusia untuk menciptakan berbagai macam teknologi, di antaranya adalah ultrasonografi (USG) dan alat pengukur kedalaman laut.
Itulah ringkasan dari sifat-sifat bunyi yang perlu dipahami pada materi pelajaran ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka.***