BERITA TREN – Gus Miftah, pendakwah yang dikenal publik, kembali menjadi sorotan setelah video kontroversialnya mengolok-olok seorang penjual es teh viral di media sosial.
Insiden ini berbuntut panjang, mulai dari permintaan maaf Gus Miftah hingga pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Publik pun mulai mengulik silsilah keluarga Gus Miftah, terutama setelah ia mengaku memiliki garis keturunan Kiai Ageng Besari.
Di tengah polemik yang memanas, muncul bantahan dari keturunan kesembilan Kiai Ageng Besari, Raden Kunto Pramono, yang menyatakan bahwa Gus Miftah tidak tercatat dalam silsilah keluarga mereka.
Baca Juga: PNS Wajib Tahu! Begini Cara Pencairan Dana Pensiun Taspen Mudah, Lengkapi Syarat Ini!
Pernyataan ini semakin memperkeruh suasana dan menimbulkan pertanyaan di benak publik. Kontroversi ini diperparah dengan munculnya video lama Gus Miftah yang menghina komedian senior Yati Pesek, menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkannya.
Dilansir BeritaTren.com dari berbagai sumber, di tengah badai kontroversi yang menerpa Gus Miftah, adik kandungnya, Miftahul Khoirun atau Gus Tajib, memberikan klarifikasi terkait silsilah keluarga mereka.
Dalam wawancara khusus dengan tvOnenews, Gus Tajib menceritakan asal-usul keluarganya yang berasal dari Desa Adiluhur Jabung, Lampung Timur. Ia menjelaskan bahwa ibunya adalah seorang petani dan ayahnya seorang pedagang sayur yang juga memiliki jemaah di kampungnya.
Gus Tajib menegaskan bahwa ayahnya bukanlah kiai besar seperti yang dikenal di Pulau Jawa. “Bapak saya punya jemaah sekitar 500 orang di kampung ini, bapak saya di sini ditokohkan sebagai ulama yang tertua pada saat ini di wilayah kami ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Formula Perhitungan Single Salary PNS Buat Gaji Bulanan jadi Lebih Besar?
Ia menambahkan, “Boleh ditanya di sini, kalau memang bapak saya bukan Kiai, memang ya Kiai, cuman bukan Kiai besar seperti Kiai yang populer di Pulau Jawa.”
Terkait klaim Gus Miftah sebagai keturunan Kiai Ageng Besari, Gus Tajib mengaku tidak mengetahui detail silsilah keluarganya.
“Untuk masalah nasab-nasab, ada sedikit yang saya paham tapi saya khawatir ada yang salah, nanti dipelintir-pelintir. Tapi kalau silsilah masalah nasab itu memang ada,” ujarnya.
Gus Tajib menjelaskan bahwa ayahnya, M. Murodhi, berasal dari daerah yang sama dengan Desa Tegalsari, Ponorogo, tempat Kiai Ageng Muhammad Besari menyebarkan ajaran Islam.
Baca Juga: Mengenal Single Salary, Sistem Gaji PNS Terbaru hingga Rp50 Juta per Bulan, Cek di Sini!
“Memang di sini saya sedikit ada pengetahuan tentang masalah nasab dari Mbah Besari dan selebih-lebihnya tetapi saya tidak tahu persis, karena saya memang anak kelahiran kemarin, jadi saya tidak bisa menyampaikan,” tambahnya.
Menanggapi pihak keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari yang mempermasalahkan klaim Gus Miftah, Gus Tajib menantang untuk membuktikannya. “Kalau memang dipermasalahkan, ayo kita datangkan ke Jawa Timur, di Ponorogo, untuk kita menemui silsilah dari keluarga Mbah Besari atau dari keluarga besar Bapak saya, yang lebih tahu, yang bisa menyampaikan detailnya,” tegasnya.
Gus Tajib juga mempertanyakan reaksi netizen jika klaim Gus Miftah terbukti benar atau salah. “Kalau misalnya memang keturunan, berarti netizen juga mau berbuat apa? Kalau bukan keturunan, memang gimana ya? Namanya kita mengidolakan Kiai, kita menganggap dia guru besar kita, apakah kita nggak boleh untuk membesar-besarkan guru kita?” tanyanya.
Pertanyaan ini seolah menjadi penutup dari wawancara yang penuh dengan klarifikasi dan tantangan.
Baca Juga: Pilkada Telah Berlalu, Apa Saja Himbauan Penting Menteri PANRB Rini Widyantini untuk ASN?
***