BERITA TREN – Dari Kota Yogyakarta dikabarkan, salah seorang aktivis perempuan yang bergiat di ranah perlindungan anak, Tata Gandhi baru saja meninggal dunia, berita duka ini tentu mengejutkan jejaring perlindungan perempuan dan anak tanah air.
Tata Gandhi yang akrab disapa Mbak Tata ini adalah perempuan aktivis perlindungan anak yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia dikenal gigih memperjuangkan hak-hak dan kepentingan anak.
Nama Tata Gandhi sebagai aktivis perlindungan anak tak hanya dikenal di seputaran DI Yogyakarta saja, nama dan perjuangannya juga harum di pusat, khususnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa),
Baca Juga: Jelaskan Pengertian Lapisan Litosfer Secara Etimologis! Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut Ini
Termasuk di antara aktivis jejaring pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang ada di Indonesia.
Kabar meninggalnya Mbak Tata tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh Deputi Perlindungan Khusus Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, SH., M.Si.
Di akun facebooknya, Nahar menulis, “Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun….kami sangat berduka atas wafatnya Mb Tata Gandhi (Martanti Endah Lestari) yang selama ini sangat aktif dalam upaya perlindungan khusus anak di wilayah Yogyakarta. Semoga Amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Esa, Aamiiiin……”.
Ketika dikonfirmasi BeritaTren.com kapan meninggalnya, melalui pesan WhatsApp Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA itu menjawab, tadi pagi pukul 06.09 WIB.
Terpisah, salah satu pegiat perlindungan anak Yogyakarta lainnya, Nyadi Kasmoredjo (Ki Jenggot Kuncir), Ketua Yayasan Sahabat Manusia Pembutuh Cinta, yang juga dihubungi BeritaTren.com membenarkan jika rekan seprofesinya itu telah meninggal dunia.
“Iya telah meninggal dunia dengan tenang, kawan dan sobat kita tercinta Mbak Martanti Endah Lestari (Mbak Tata), hari ini pukul 06.09 WIB di rumah duka. Semoga Amal dan Ibadah Beliau diterima di sisi Tuhan,” kata Nyadi Kasmoredjo di Yogyakarta, Selasa (16/05/2023).
“Pemakaman akan dilaksanakan pukul 15.00 WIB, saya tadi sempat takziah,” imbuh Nyadi Kasmoredjo.
Beranda facebook Tata Gandhi hari ini dipenuhi ucapan belasungkawa dari teman, saudara dan rekan-rekan jejaring.
Salah satunya akun facebook Fatmawati Suratno menulis, ‘Sugeng tindak Mbak Tata Gandhi mugi husnul khotimah, lan dipun papanaken wonten Swarganipun Allah SWT…Aamiiin YRA’.
Tata Gandhi, pemilik nama asli Martanti Endah Lestari ini memang semasa hidupnya selalu mendedikasikan dirinya untuk kepentingan anak. Salah satu impiannya adalah Kota Layak Anak.
Untuk mewujudkannya, ia berkarya sebagai Project Manager SOS Children’s Villages Yogyakarta. Perannya mendampingi keluarga yang butuh bantuan dan kepedulian pada konsep Kota Layak Anak.
Aktivitas dan kegiatan sosialnya padat, wanita ini suka jurnalistik dan olahraga. Menurutnya itu membangun karakter dengan menumbuhkan jiwa-jiwa kemerdekaan dalam alam pikir, perilaku yang bertanggung jawab, baik secara pribadi maupun sosial.
Ia pernah mengatakan, saya belajar untuk terus memahami diri dan orang lain melalui dunia sastra. Pengetahuan ini menambah pengalaman saya bertindak sebagai ketua senat mahasiswa untuk berpihak pada kepentingan terbaik para siswa.
Sarjana sastra UGM ini pernah menjadi moderator pada Konggres Kebudayaan Desa dengan topik Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Perempuan untuk Masa Depan Desa dan Arah Baru yang Inklusif dan Berintegritas, 3 Juli 2020.
Pengalamannya melayani anak-anak dan perempuan yang membutuhkan pemenuhan hak dan perlindungan menjadikannya sosok guru dan panutan.
Terakhir Tata Gandhi mendapat amanah menjadi Koordinator Bidang Reintegrasi Sosial dan Pemulangan Korban kekerasan di Pusat Pelayanan Terpadu “Rekso Dyah Utami” Universitas Gadjah Mada.
Tata Gandhi adalah pejuang perlindungan anak sejati, ia mengabdikan dirinya secara total. Ia siap berbagi waktu, tenaga, pemikiran, bahkan materi untuk kepentingan anak.
Ia adalah pemilik toko mainan online dan homestay, yang ia pergunakan sebagai salah satu alat untuk mendukung kepeduliannya tersebut.
Tujuan hidupnya mulia, Mbak Tata selalu teguh memegang prinsip bahwa mendidik harus dengan cinta dan keteladanan. Kini kita tak lagi dapat menemukan senyumnya yang ramah di tengah anak-anak.
“Sugeng tindak Mbak Tata, damai hidupmu, abadi namamu,” tulis seorang aktivis anak dari Tubaba di akun instagramnya.
***