BERITA TREN – Setelah pernyataan yang dikeluarkan Kemenkes tentang ditemukanya 2 kasus COVID-19 varian Acturus (13/4), kewaspadaan perlu ditingkatkan di masyarakat.
Virus Acturus diduga menjadi penyebab terjadinya lonjakan angka COVID-19 di beberapa negara dan salah satunya adalah India mencapai 5.880 kasus.
Namun pada saat ini pemerintah Indonesia menyatakan telah memiliki obat yang ampuh dalam mengatasi pasien positif COVID-19.
Penyebaran COVID-19 varian Acturus ini lebih cepat dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya, namun memiliki gejala yang tidak jauh berbeda.
Gejala umum seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, batuk dan gangguan pernafasan merupakan gejalanya yang sering ditemukan pada pasien COVID-19 dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Penyebarannya lebih banyak melalui kontak udara dan drop plet atau percikan ludah saat penderita sedang batuk atau bersin, sehingga penting untuk selalu menjaga jarak dan menggunakan masker.
Baca Juga: Yana Mulyana Ditetapkan Menjadi Tersangka oleh KPK, Inilah Pemimpin Sementara Pemkot Bandung
Dikutip dari laman kemenkes.go.id oleh BeritaTren.com, obat antivirus ini dinilai lebih efektif dalan proses penyembuhan pasien yang diduga terinfeksi COVID-19.
L Rizka Andalusia dari Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, menyatakan jika paxlovid obat antivirus baru ini telah mendapat ijin edar dari BPOM.
Obat Antivirus oral tersebut merupakan kombinasi dari dua antivirus yang digunakan secara bersamaan dan dinyatakan telah terbukti dan lulus uji klinis.
Rizka menjelaskan, “Jadi obat ini untuk orang-orang yang mempunyai factor gejala ringan yang berpotensi jadi berat.”
Baca Juga: Kabar Gembira, Mulai 16 April 2023 Ada Diskon Tarif Tol Bagi Para Pemudik, Simak Ketentuannya
Menurut WHO Representatif to Indonesia, “mengkonsumsi paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 89%.”
Namun menurut Rizka paxplovid hanya diberikan kepada orang dewasa dan tidak diperuntukan bagi pasien anak-anak.
Menkes Budi menyatakan jika pengadaan paxplovid ini bertujuan agar masyarakat tidak panik dan tidak bergantung kepada layanan pemerintah.
Masyarakat yang terjangkit COVID-19 dapat dengan mudah mendapatkan obat tersebut pada pelayanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Mengangkat Semua Honorer Jadi PPPK Maksimal November 2023
Keberadaan paxplovid di Indonesia merupakan donasi hasil kerjasama dengan pemerintahan Australia dan Amerika Serikat.
Sebanyak 24.096 dosis telah diterima oleh oleh pemerintah Indonesia di gedung Kemenkes pada hari kamis (13/4). Dan Saat ini paxplovid sudah berada di instalasi farmasi Kemenkes.
Pendistribusian paxplovid direncanakan keseluruh wilayah Indonesia dengan mengutamakan wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan.
Menurut WHO paxplovid untuk pertama kalinya ada di Indonesia dan akan mencegah terjadinya peningkatan keparahan dari ringan ke penyakit parah bagi orang yang terserang COVID-19. ***