BERITATREN – Jadi, apa jawaban atas pertanyaan mengapa Hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah Cerpen? Kamu bisa temukan referensinya di artikel berikut ini.
Pertanyaan tentang mengapa Hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah Cerpenini banyak ditanyakan oleh warganet khususnya para pelajar di Indonesia.
Karena terkadang pertanyaan mengapa Hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah Cerpenini muncul di soal dan banyak yang bingung akan jawaban pastinya.
Baca Juga: Aneka Makanan dan Minuman Menyehatkan di Musim Hujan
Pertanyaan atau soal memang merupakan suatu bahan yang digunakan untuk melatih pengetahuan kita sampai dengan mana.
Selain itu, soal juga melatih kita untuk terus mengingat suatu hal yang tentu dapat lebih melekat kedalam ingatan jangka panjang.
Jadi dengan adanya soal salah satunya pertanyaan mengapa Hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah Cerpenini semoga dapat menambah daya ingat kita ya.
Baca Juga: Inilah 7 Bahaya Mengkonsumsi Antibiotik Tanpa Menggunakan Resep Dokter, Sampai Bisa Kecanduan!
Dilansir BeritaTren.com dari berbagai sumber, bahwasanya ini dia jawaban dari pertanyaan mengapa Hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah Cerpentersebut:
Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra, terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.
Teks cerpen adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan sesuai khayalan penulisnya, biasanya berisi 10.000 kata.
Baca Juga: Sinopsis Boku no Hero Academia S4 Episode 10, Situasi mulai memburuk
Persamaan hikayat dan cerpen adalah sebagai berikut.
1. Teks narasi fiksi adalah berisi cerita yang tidak nyata dan ditulis berdasarkan imajinasi penulisnya.
2.Unsur intrinsik seperti tema (garis besar cerita), alur (jalannya cerita), latar (tempat, suasana, waktu dalam cerita), tokoh dan penokohan (pemain dan sifatnya), amanat (pesan cerita), sudut pandang (arah pandang pengarang dalam cerita), serta gaya bahasa (penggunaan bahasa dalam cerita).
Baca Juga: Sinopsis Boku no Hero Academia S4 Episode 9, Sebuah Tekad Untuk Terus Maju
3. Penggunaan bahasa dan konjungsi dalam cerita. Penggunaan bahasa dalam cerita disebut diksi yaitu menggunakan majas dalam bahasanya. Konjungsi yang biasa dipakai teks narasi adalah konjungsi koordinatif, subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi koordinatif yang tepat meliputi dan, serta, atau, tetapi, padahal, dan sedangkan.
Jadi, hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen karena mempunyai persamaan dalam teks narasi fiksi, unsur intrinsik, dan penggunaan gaya bahasa dan konjungsi.
Itulah tadi ya, referensi jawaban yang mungkin bisa kamu jadikan bahan belajar.
Baca Juga: Sinopsis Boku no Hero Academia S4 Episode 8, Pertarungan dimulai!
Disclaimer : Jangan jadikan jawaban di atas sebagai acuan kamu, cari referensi pendukung atau referensi lain agar kamu semakin yakin dengan jawaban kamu.
Artikel ini hanya bertujuan untuk berbagi informasi kepada guru, orang tua dan siswa yang sudah mengerjakan soal ini didalam ulangan atau tes lain.
Jawaban di atas jika tidak menjamin kebenaran seratus persen, maka dari itu cari referensi sejenis yang dapat memperkuat jawaban kamu saat ini.