BERITATREN – Mendagri ( Menteri Dalam Negeri ) Singapura yaitu Kasiviswanathan Shanmugam terancam di boikot pendukung UAS.
Paska penolakan atas masukkan Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS menuai kontroversi bagi para pendukung UAS.
Hal tersebut nampaknya di respon serius oleh Kasiviswanathan Shanmugam selaku Mendagri di Negara Singapura.
Baca Juga: Kabar Duka! Mantan Ketum PP Muhammadiyah Buya Syafii Meninggal Dunia di Usia 86
Tentu memang hal ini perlu ada penyelesaian dan diskusi yang baik agar tidak menimbulkan keributan antara pendukung UAS dan Singapura.
Seperti yang dikutip dari PedomanTangerang.Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Dikecam dan Bakal Diboikot Para Pendukung UAS, Mendagri Singapura: Apa Kalian Berani dengan Ancam China!” berikut ini.
“Mengirim pasukan pembela Islam untuk menyerang negara anda seperti 9/11 New York 2001 dan kami juga akan mengusir warga Singapura yang berpura-pura transit dan tinggal di Indonesia,” tulis komentar tersebut seperti dikutip laman The Straits Times.
Baca Juga: GRATIS! 10 Link Twibbon Hari Jadi Sragen 2022 ke-276 Unik dan Keren Paling Banyak Dicari
Lebih lanjut Shanmugam katakan UAS juga pernah ditolak masuk ke beberapa negara. Misalnya seperti Hongkong, Timor Leste, Inggris, Jerman, dan Swiss.
“Saya bertanya-tanya apakah pendukung Somad juga (berani) mengancam China, karena dia ditolak masuk ke Hong Kong, dan mengancam negara-negara Eropa lainnya. Atau hanya Singapura yang mendapatkan perhatian khusus dan mereka cukup berani untuk mengancam Singapura,” ucap Shanmugam.
Ia juga menyebut bahwa UAS dan pendukungnya dianggap tidak dapat menghormati Singapura sebagai negara yang terpisah.
Baca Juga: 16 Link Twibbon Hari Jadi Gunungkidul 2022 Keren, Aesthetic dan Menarik Untuk di Posting di Medsos
Menambakan pernyataanya, Shanmugam menyebut jika mayoritas warga Singapura, semua ras dan agama mendukung keputusan untuk menolak Somad masuk ke negara itu.
Menurutnya hal ini karena di Singapura, semua umat beragama diperlakukan sama atas dasar yang sama.
Ustaz Abdul Somad disebut dilarang masuk bukan karena agamanya tetapi karena pandangannya yang radikal.
Menutup pernyataanya, Shanmugam mengucap syukur karena banyak pejabat dan warga Indonesia yang masih mendukung keputusan Singapura dan juga menganggap bahwa tuduhan Islamophobia yang ditudingkan kepada Singapura adalah salah.***(Bustamil Arifin/PedomanTangerang.Pikiran-Rakyat.com)