BERITA TREN – Telah terjadi peningkatan kasus tuberkulosis di Amerika Serikat, setelah sebelumnya selama hampir 30 tahun mengalami penurunan.
Meskipun tuberculosis merupakan penyakit yang tidak banyak dialami selama pandemi, namun peningkatan kasus tuberkulosis terjadi sebanyak 15 persen.
Peningkatan kasus yang terjadi tersebut diakibatkan karena penundaan diagnosis yang cukup lama sehingga terjadi penyakit aktif dari tuberkulosis.
Baca Juga: Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Diidap oleh Celine Dion pada Tahun 2022 Lalu!
Selain itu, penyebab peningkatan kasus tuberkulosis karena pandemic yang menyebabkan minimnya akses perawatan medis sehingga pasien dengan penyakit tuberkulosis tidak ditangani dengan cepat.
Penurunan drastis tes tuberkulosis terjadi karena semua orang sibuk dengan pandemic covid.
Tuberkulosis merupakan penyakit yang diakibatkan bakteri dan penyebarannya melalui udara saat orang dengan penyakit tuberkulosis aktif bicara, bersin, ataupun batuk.
Gejala yang timbul dari orang dengan penyakit tuberculosis adalah batuk parah selama tiga minggu atau lebih, batuk darah, atau nyeri pada dada.
Sejak tahun 2020, peningkatan kasus tuberkulosis yang mungkin merupakan gejala penurunan adalah suatu pengingat pentingnya pemeriksaan tuberculosis.
Karena jika orang-orang yang memiliki risiko tuberkulosis diperiksa dalam sekali pemeriksaan, maka kemungkinan akan mendapatkan tingkat kesehatan yang jauh lebih tinggi dalam suatu masyarakat.
Pedoman pemeriksaan terbaru untuk tuberkulosis telah dirilis oleh satuan tugas layanan pencegahan Amerika Serikat.
Kelompok dengan resiko tinggi harus mendapatkan pemeriksaan untuk infeksi laten, agar tidak menjadi penyakit aktif.
Dalam pemeriksaan tuberculosis, dokter akan melakukan tes pada darah atau kulit.
Pedoman pemeriksaan satuan tugas ini tidak harus dilakukan sesering mungkin, namun pemeriksaan satu tahun sekali jika orang tersebut mempunyai risiko terpapat tuberkulosis.
Banyak para imigran yang menuju Amerika Serikat terjangkit tuberculosis, meskipun telah dilakukan pemeriksaan sebelum masuk ke negara tersebut.
Tercatat sekitar 80% kasus tuberculosis di Amerika Serikat menyerang kelompok ras minoritas dari tahun 2021 hingga 2022.***