BERITA TREN – Tak hanya di Indonesia, nasi juga jadi makanan pokok di banyak negara. Tingkat ketergantungannya sangat tinggi, belum makan katanya, kalau belum ketemu nasi. Lantas bagaimana dengan penderita diabetes? Untuk kesehatan, pilih nasi dingin atau nasi panas?
Biasanya, untuk menggugah selera makan orang Indonesia lebih suka menyajikan nasi panas dibanding nasi dingin. Tapi untuk alasan kesehatan, terutama penderita diabetes dan mereka yang menjalankan diet, ada rekomendasi lain yang wajib dipatuhi.
Nasi sebagai sumber karbohidrat yang bila dikonsumsi memang cukup mengenyangkan. Tetapi, nasi panas dan nasi dingin ternyata memiliki reaksi berbeda untuk kesehatan, terutama bagi penderita diabetes karena nasi juga mengandung gula.
Baca Juga: Makin Fresh Sepanjang Hari Menggunakan Beberapa Rekomendasi Bedak Tabur Lokal Terbaik di Indonesia
Selain itu, perlu juga diperhatikan asupan gizi yang berimbang antara karbohidrat, protein, dan sayuran. Termasuk perlu juga diperhatikan cara memasak nasinya.
Banyak teori kesehatan mengatakan perlunya kontrol terhadap menu makan. Nasi jika dikonsumsi berlebihan tentu bukan opsi yang bagus, baik bagi penderita diabetes maupun yang menerapkan pola diet. Porsi dan suhu dari nasi juga bisa menjadi penentu.
Pertanyaannya, apakah ada perbedaan antara menyantap nasi dalam keadaan panas atau dingin? Berikut BeritaTren.com menyajikan perbedaan nasi panas dan nasi dingin.
Dilansir dari aplikasi konsultasi dokter online, Yesdok, nasi panas mengandung gula yang tinggi (High GI) yang mudah diserap tubuh, hal ini mengakibatkan kita mudah lapar.
Baca Juga: Yuk, Mengenal Jenis dan Manfaat Toner Bagi Kesehatan Kulit Wajah untuk Pria Maupun Wanita!
Sementara, nasi dingin akan membuat rasa kenyang lebih lama dan tidak mudah lapar. Hal ini dikarenakan pati resisten yang tinggi membuat proses pencernaan cenderung melambat. Ini cocok bagi yang sedang diet, dan dijamin lebih sehat.
Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi,.SpGK, dikutip dari laman dokter sehat oleh BeritaTren.com.
Penjelasan dr. Juwalita Surapsari, kandungan gula pada nasi dingin ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang masih panas.
Fakta ini menjadi alasan, mengapa penderita diabetes justru disarankan untuk mengonsumsi nasi dingin daripada nasi panas.
Baca Juga: Ternyata Ini Dampak Buruk Rokok Elektrik, Dokter Gigi: Berdampak untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Dokter Juwalita lebih jauh menjelaskan, memang banyak penelitian yang berhasil membuktikan bahwa nasi yang dibiarkan pada suhu ruangan cenderung memiliki indeks glimik yang rendah dibanding kadar gula pada nasi panas.
Tak hanya itu, dr. juwalita juga menekankan, bukan berarti diet sehat akan terpenuhi hanya dengan makan nasi dingin. Dia menyarankan, bagi yang sehat atau yang memiliki diabetes, sama-sama disarankan, sebaiknya mulai mengonsumsi karbohidrat yang kompleks.
Dokter Juwalita menerangkan, karbohidrat kompleks dapat ditemukan dalam gandum utuh, nasi merah, nasi hitam, atau bahkan roti gandum.
Untuk mencegah kadar gula darah tidak mudah naik dengan cepat, kita disarankan mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang kaya serat tersebut.
Untuk menjaga kesehatan, kita perlu mengontrol porsi makan, hindari makan nasi dengan makanan lain yang juga mengandung karbohidrat, contohnya makan nasi putih dengan mie instan.
Cara memasak nasi pun harus diperhatikan, jangan mengonsumsi nasi goreng terutama yang digoreng dengan mentega. Karena hal tersebut dapat menambah kalori di dalamnya.
Baca Juga: Cegah Kolesterol Tinggi dengan Cara yang Tepat, Salah Satunya dengan Rutin Konsumsi Bawang Putih
Diet
Diet dilakukan orang dengan tujuan salah satunya untuk menurunkan berat badan. Selain diharapkan akan mendapatkan tampilan tubuh yang ideal, diet juga bermanfaat untuk memperbaiki pola hidup yang buruk menjadi pola hidup yang sehat.
Dilansir dari World Today News, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Pubmed NCBI membuktikan, nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan cocok untuk pilihan menu makan yang sedang diet.
Dijelaskan bahwa, nasi dingin yang dimaksud adalah nasi yang diperoleh dengan cara menyimpannya di lemari es pada suhu 4 derajat Celcius selama 24 jam, kemudian dihangatkan sebelum dimakan.
Nasi yang didinginkan ini memiliki pati yang hampir tiga kali lebih tahan daripada nasi panas. Studi tersebut melaporkan bahwa makan nasi dingin terbukti menghasilkan gula darah lebih rendah daripada makan nasi panas yang baru dimasak.
Selain itu, kalori pada nasi dingin juga berkurang 50 persen hingga 60 persen.sebab itu, nasi dingin juga cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang diet.
Bahaya nasi dingin
Tapi perlu diingat, tidak serta merta mengonsumsi nasi dingin itu berarti sehat. Karena mengonsumsi nasi dingin, atau bahkan nasi yang telah dihangatkan kembali dapat meningkatkan resiko keracunan makanan.
Keracunan makanan ini disebabkan oleh Bacillus cereus, yang dapat menyebabkan diare, kram perut, mual dan muntah.
Bacillus cereus banyak ditemukan di tanah dan mampu mencemari beras mentah. Bakteri berbentuk spora pada nasi, yang berfungsi sebagai perisai untuk melindunginya dari panas masakan.
Akibatnya, nasi dingin bisa terkontaminasi bakteri penyebab keracunan makanan, bahkan setelah dimasak pada suhu yang sangat tinggi.
Lantas, bagaimana cara aman menyimpan nasi dingin?
Cara yang aman, dinginkan nasi selama maksimal satu jam pada suhu kamar. Jika lebih dari itu, makanan tersebut beresiko menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Selanjutnya, masukkan nasi dalam beberapa wadah agar lebih mudah saat dipanaskan sebelum dikonsumsi. Pilih wadah kedap udara dan tutup rapat untuk menghindari infeksi bakteri.
Letakkan wadah nasi di lemari es dengan suhu di bawah lima derajat Celcius untuk mencegah tumbuhnya spora pada nasi. ***