BERITA TREN – Ada tiga peristiwa sejarah terjadi zaman Rasulullah, yaitu saat pertama kali turunnya Al-Qur’an, Perang Badar, dan Pembebasan Kota Makkah terjadi di bulan Ramadan.
Turunnya Al-Qur’an, Perang Badar, dan Pembebasan Kota Makkah merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam yang tidak boleh dilupakan.
Bulan Ramadan yang penuh rahmat telah menjadi saksi peristiwa besar turunnya Al-Qur’an, Perang Badar, dan Pembebasan Kota Makkah yang dialami Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa turunnya kitab suci Al-Qur’an ini dikenal dengan nama Nuzulul Qur’an, sedangkan malam turunnya Al-Qur’an disebut malam lailatul qadar.
Makna lengkapnya, Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam.
Umat Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Pendapat kuat menyebut, peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadan tanggal 17.
1. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wan Nihayah menjelaskan,”Permulaan wahyu (diturunkannya Al-Qur’an) kepada Rasulullah SAW bertepatan dengan hari Senin pada malam ketujuh belas bulan Ramadan.
Dalam keterangannya, bertepatan dengan tanggal 24 Ramadan.” (Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, [Beirut, Darul Fikr], juz III, halaman 11).
Dikutip dari firman Allah SWT dalam Surah ad-Dukhan ayat 3, artinya: “Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya kamilah pemberi peringatan.”
Baca Juga: Kultum Ramadhan 2023, Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Dalam Menjalankan Adab Ketika Berteman
Beberapa sumber menerangkan, Al-Qur’an itu diturunkan secara bertahap, berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan secara sekaligus.
Al-Qur’an itu dua kali diturunkan. Pertama, diturunkan secara langsung pada malam Lailatul Qadar ke Baitul Izzah di langit dunia.
Kedua, diturunkan dari langit dunia ke bumi secara berangsur-angsur selama 23 tahun.
Al-Qurtubi menukil riwayat dari Muqatil bin Hayyan bahwa menurut kesepakatan, Al-Qur’an turun langsung sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia dan secara berangsur-angsur diturunkan ke bumi.
Baca Juga: Rahasia Besar Kurma dan Semangka Menurut dr. Zaidul Akbar: Meneladani Perilaku Sehat Ala Rasulullah
Menurut pendapat ulama, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dan orang-orang beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT.
2. Perang Badar yang dimenangkan pasukan Nabi Muhammad SAW
Dalam buku ‘Umar ibn al-Khaththab’ karangan Musthafa Murad, sebagaimana diterjemahkan oleh Ahmad Ginanjar Sya’ban dan Lulu M. Sunman, dikisahkan bahwa Perang Badar terjadi pada suatu senja di hari ke-8 Ramadan tahun ke-2 Hijriah.
Gemuruh suara dua pasukan bertemu dan ringkik suara kuda campur suara pedang, tombak dan perisai beradu. Debu dan darah muncrat diiringi pekik kematian menggambarkan suasana peperangan yang mengerikan.
Perang dahsyat ini dimenangkan pasukan Nabi Muhammad SAW. Pasukan Makkah berhasil dipukul mundur, terpecah dan lari kocar-kacir.
Perang Badar tercatat dalam sejarah sebagai perang dengan kemenangan pertama bagi umat Islam dan menjadi tonggak eksistensi dakwah Islam.
Sejak itu, kekuatan pasukan Islam semakin besar dan kuat, setelah lebih tiga belas tahun di bawah penindasan kaum Quraisy.
3. Nabi Muhammad SAW Melakukan Pembebasan Kota Makkah
Hingga tahun ke-8 Hijriah, pasukan muslim mencatat telah beberapa kali memenangkan pertempuran, membuat pengaruh agama Islam kian kuat dan meluas.
Baca Juga: Jangan Bawa Kebiasaan Ini Saat Berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah; Beda Negara Beda Aturan
Kondisi kaum Quraisy justru kian melemah, banyak klan Arab lainnya yang bergabung dengan pasukan Nabi Muhammad SAW dan memeluk agama Islam.
Pada hari kesembilan bulan Ramadan, dikisahkan sepuluh ribu pasukan Islam tampak berbaris dibawah terik panas matahari jazirah arab yang memanggang. Perut perih karena puasa tidak menyurutkan semangat mereka.
Setelah memanjatkan doa dan berkhotbah sebentar, pasukan Islam dibawah komando Rasulullah SAW bergerak menuju Makkah.
Penduduk Makkah ketakutan melihat pasukan besar yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Mereka melihat pasukan muslim telah berdiri di atas bukit-bukit mengepung Makkah dengan membawa ribuan obor.
Baca Juga: Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Madinah yang Bisa Kita Teladani
Mereka mengira ribuan obor itu akan digunakan untuk membakar kota mereka. Kalangan Quraisy pun ketakutan, takluk dan pasrah tak mampu membendung pasukan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersama pasukannya memasuki kota Makkah dengan penuh wibawa dan tanpa ada perlawanan apalagi pertumpahan darah.
Nabi Muhammad SAW memasuki pelataran Ka’bah, bertawaf, mencium hajar aswad, bersembahyang di Ka’bah, dan menghancurkan ratusan patung dewa-dewa Arab di sekitar rumah ibadah itu.
Nabi Muhammad SAW menerima baiat sumpah setia dari penduduk Makkah.
Tak lebih dari dua tahun kemudian, akhirnya utusan suku-suku dari seluruh penjuru semenanjung Arab pun datang menyatakan bergabung dengan Nabi Muhammad SAW. ***