BERITA TREN – Kata maneh yang digunakan dalam komentar seorang Guru SMK yang menyenggol nama Ridwan Kamil kini masih ramai diperdebatkan di media sosial khususnya Twitter.
Meskipun RK telah mengklarifikasi lewat akun media sosialnya, terkait pemecatan Guru tersebut oleh pihak Yayasan yang menaungi sekolah tempatnya mengajar, isu ini masih terus bergulir.
Terjadinya multitafsir pada kata maneh oleh warganet, semakin menambah polemik ini kian memanas di media sosial.
Baca Juga: Dihadiri 70 Ribu Penonton, Berapa Penghasilan Pihak BlackPink? Penasaran kan? Ini Dia Jawabannya!
Tim BeritaTren.com akan mengabarkan terkait multitafsir warganet di Twitter terkait pemakaian kata maneh dalam komentar terhadap Pak Gubernur.
Kata maneh dalam komentar dari Pak Guru dinilai kasar untuk diucapkan oleh seorang pendidik berhasil mendapat perhatian netizen setelah diberi pin Kang Emil.
Viralnya komentar Sang Guru menggelitik pihak Yayasan Miftahul Ulum yang menaungi SMK Telkom di Cirebon tempat Pak Guru mengajar memberikan surat pemecatan bagi dirinya.
Baca Juga: 15 Link Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi di Twibbon yang Cocok Dipakai untuk Story WhatsApp
Merasa tersudutkan Pak Guru pun memposting tentang nasibnya yang dikeluarkan dari sekolah, hingga ramailah warganet mebahas isu ini di media sosial.
Menanggapi hal tersebut Gubernur Jawa membuat klarifikasi baik secara tertulis maupun secara lisan agar pihak Yayasan tidak terlalu berlebihan hingga melakukan tindakan pemecatan.
Menurut Ridwan Kamil cukup dilakukan tindakan pendisiplinan, atas pemilihan kata yang kurang pantas di hadapan publik bagi seorang Guru.
Komentar warganet pun menanggapi kasus ini bergeser kepada pemilikan kata yang dipakai Pak Guru.
Kata maneh yang dianggap kasar bagi sebagian besar orang sunda, justru dinilai kata yang biasa saja bagi sebagian warganet.
Banyak bahasa di media sosial yang diadopsi dari bahasa Sunda, bahkan tidak sedikit jika bahasa yang terangkat adalah kata yang memiliki makna yang kasar.
Baca Juga: Cara Registrasi Akun Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023: Tahapan Regristrasi dan Biaya UTBK
Penempatan kata maneh di media sosial yang tidak sesuai tentu akan menimbulkan multitafsir bagi yang membacanya yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda.
Seperti pada akun @jh** S****us, “Padahal, komentar pak guru tbs bahkan tidak termasuk kategori KRITIK apalagi KASAR dan MENGHINA” ujarnya.
“Pak guru hanya bertanya, ‘Anda dalam posisi apa? Gubernur, kader partai atau sbg RK?’” tambahnya lagi.
Secara harfiah kata maneh memang berarti kamu atau anda, sehingga bagi yang tidak faham bahasa Sunda hal itu tidaklah dipandang kasar.
Postingan tersebut mendapat pelurusan dari akun @adi ********, “FYI bahasa sunda itu ada tingkatan2 bahasa percakapan”, ujarnya.
“Kata ‘maneh’ memang artinya ‘kamu’ tapi buat kesiapa penggunaan kata ‘maneh’ itu? Ga bisa kesemua orang bilang ‘maneh’. Arahannya kalo buat ke yg lebih tinggi/ tua jadi kasar”, Tambahnya lagi.***