BERITA TREN – Pada 17 Agustus diperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ditandai dengan pengibaran bendera merah putih.
Asal-usul bendera merah putih berkaitan dengan sejarah ratusan tahun lalu pada masa kerajaan di Nusantara.
Bendera negara Indonesia ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 1294 pada Prasasti Gunung Butak, peninggalan Majapahit.
Baca Juga: 15 Kata-kata Singkat namun Penuh Makna untuk Merayakan HUT RI ke-78, Cocok Dijadikan Status WhatsApp
Setelah penemuan tersebut, perhimpunan mahasiswa Indonesia di Belanda menggunakan merah putih sebagai identitasnya.
Sejarah penggunaan merah putih sebagai bendera berlanjut pada saat perhimpunan mahasiswa Belanda menghadiri konferensi di Driebergen pada 1920.
Saat itu, Sultan Hamengkubuwono VIII turut hadir menggunakan mobil yang dipasang umbul-umbul berlambangkan gula-kelapa.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Kian Memburuk, Begini Pesan Dokter agar Masyarakat Terhindar dari ISPA
Para mahasiswa akhirnya terinspirasi untuk membuat bendera dengan warna sama, tetapi bagian lambangnya ditambahkan kepala kerbau.
Bendera yang selesai dijahit kemudian ditempatkan di gedung pertemuan para mahasiswa.
Setiap kali akan menempuh ujian, para mahasiswa banyak yang mengheningkan cipta di depan bendera tersebut.
Selang beberapa tahun, Bung Karno kemudian mengubah gambar kerbau menjadi kepala banteng karena dianggap tampak lebih perkasa.
Kemudian pada tahun 1944, dibentuk panitia khusus yang diketuai Ki Hajar Dewantara dengan tugas menjelaskan makna dari warnah Merah Putih sekaligus menentukan ukuran benderanya secara resmi.
Setelah melalui perundingan-perundingan, warna merah putih dimaknai dengan berani (merah) dan suci (putih). Untuk ukurannya menggunakan tinggi 2 meter dan lebar 3 meter.
Setelah pembentukan BPUPKI, mulai dibahas mengenai bendera dan lagu kebangsaan yang digunakan dalam proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Beroperasi, Ketahui Rute dan Kecepatannya
Bendera merah putih yang digunakan dalam acara proklamasi kemerdekaan dijahit langsung oleh Ibu Fatmawati menggunakan kain katun halus.
Penjahitan kain merah putih tersebut dilakukan Ibu Fatmawati setelah menjalani pengasingan di Bengkulu.
Dalam acara proklamasi Kemerdekaan yang berlangsung pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 bendera merah putih resmi dikibarkan.***