BERITA TREN – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali hadir di program Mata Najwa untuk berbincang mengenai berbagai isu terkini.
Dalam episode ini, Ahok berbicara dalam kapasitasnya sebagai politikus, mantan kepala daerah, dan mantan anak buah Prabowo Subianto.
Dilansir dari Channel YouTube Najwa Shihab, Ahok membahas kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: YES! Dua Hal Ini Bisa Buat PPPK Berpeluang jadi ASN PNS, Kapan Mulai Dibuka Tes CPNS 2024?
Ia menyatakan bahwa dulu mereka sangat kompak, namun sekarang jarang berkomunikasi.
Ahok mengungkapkan bahwa dirinya masih menganggap Jokowi sebagai teman, meskipun mereka sudah lama tidak bertemu.
Selain itu, Ahok juga mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki kontak dengan Prabowo Subianto, mantan atasannya di Gerindra.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa hubungan mereka tetap baik dan saling menghormati.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pensiunan Sekarang Menerima Tiga Tunjangan Selain Gaji Pokok dari PT Taspen
Ahok juga membahas isu-isu lain seperti meritokrasi dalam pemerintahan, pentingnya cinta negara, dan keadilan sosial.
Ia menekankan bahwa kekuasaan harus digunakan untuk mengoreksi hal-hal yang bertentangan dengan cinta negara dan cinta rakyat.
Ahok Sebut Perlunya Meritokrasi dalam Pemerintahan
Baca Juga: Ingin Lulus CPNS 2024? Ketahui Update Passing Grade SKD dan Cara Menghitung Nilai dengan Benar
Dalam wawancaranya di Mata Najwa, Ahok menekankan pentingnya meritokrasi dalam pemerintahan untuk mengatasi berbagai tantangan seperti krisis energi, krisis pangan, dan krisis kepercayaan.
Dirangkum dari Channel YouTube Najwa Shihab, Ahok menyatakan bahwa tanpa meritokrasi, pemerintahan akan kacau dan tidak efisien.
Ia memberikan contoh dari pengalamannya sendiri ketika memimpin Jakarta dan Pertamina, di mana ia selalu mengutamakan sistem yang transparan dan berdasarkan kemampuan.
Ahok mengkritik beberapa kebijakan yang menurutnya kurang mengutamakan meritokrasi dan lebih banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik.
Baca Juga: Titik Terang Jadwal Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024, Tahapan Dimulai Agustus
Ia berharap presiden terpilih nanti akan mampu mencari orang-orang yang tepat untuk posisi strategis dalam pemerintahan.
Selain itu, Ahok juga mengomentari isu peretasan data yang sedang ramai dibicarakan.
Ia menegaskan bahwa data pribadi sangat penting dan harus dilindungi dengan serius oleh pemerintah.
Ahok Bicarakan Jakarta di Mata Najwa
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 SMP MTs halaman 45, Ayo Kita Tinjau Ulang: Perpangkatan Bilangan
Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta, berbicara tentang kondisi Jakarta saat ini dalam wawancara eksklusif di Mata Najwa.
Ia menilai bahwa ada beberapa administrasi yang mengalami masalah, namun masih ada Kelurahan dan PTSP yang bekerja dengan baik.
Disimak dari Channel YouTube Najwa Shihab, Ahok mengungkapkan bahwa pasukan oranye, merah, dan biru yang dulu ia bentuk sebagai bagian dari Balai Latihan Kerja, sekarang tidak terlihat keberlanjutannya.
Baca Juga: Sebutkan Bunyi Teori Sel? Inilah Kata dari Schleiden, Max Schultze, dan Rudolf Virchove
Ia juga menyoroti masalah sampah yang masih banyak di Jakarta, menunjukkan bahwa perhatian terhadap kebersihan lingkungan belum maksimal.
Ahok juga memberikan pandangannya mengenai PJ Gubernur DKI Jakarta saat ini, Heru Budi Hartono.
Ia menilai bahwa Heru adalah orang yang baik dan berpengalaman, namun karena jabatan PJ tidak memiliki wakil, Heru lebih banyak fokus pada persiapan di IKN (Ibu Kota Nusantara).
Ahok menutup wawancaranya dengan harapan bahwa Jakarta tetap dijaga agar tidak tenggelam dan tetap menjadi kota strategis di Indonesia, meskipun IKN akan segera dipindahkan ke Kalimantan.
***