Berita Tren – Tragedi kanjuruhan merupakan salah satu potret kelam sepak bola Indonesia. Belakangan ini fakta memilukan tragedi kanjuruhan ramai diperbincangkan netizen.
Memang, tragedi kanjuruhan ini benar – benar membuktikan bahwa masih banyak kesalahan dalam manajemen sepak bola Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa fakta memilukan terkait tragedi kanjuruhan tersebut.
Fakta Memilukan Tragedi Kanjuruhan
Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya lagi – lagi menggores luka dalam sejarah sepak bola tanah air.
Kali ini, tragedi kanjuruhan meletus sebagai akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya tersebut.
Diketahui tragedi ini disebabkan karena tembakan air mata yang dilancarkan polisi sehingga membuat banyak penonton panik dan kehabisan nafas.
Dalam tragedi kanjuruhan ini terdapat banyak sekali fakta yang memilukan. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.
Merupakan Tragedi Sepak Bola Kedua Terbesar di Dunia
Tragedi kanjuruhan yang baru – baru ini terjadi ternyata merupakan tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia.
Bagaimana tidak, tragedi kanjuruhan ini memakan banyak sekali korban jiwa. Setidaknya ada 448 orang menjadi korban dalam tragedi ini.
Baca Juga: Daftar Nikah Secara Online, Kenapa Nggak? Begini Cara yang Bisa Kamu Terapkan!
Korban sebanyak 448 orang ini terdiri dari 302 orang korban menderita luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.
Semua Korban Diketahui Berasal dari Jawa Timur
Semua korban dari tragedi kanjuruhan ini baik dari suporter Arema FC maupun 2 polisi merupakan warga Jawa Timur.
Dari data yang didapatkan, korban yang ditemukan berasal dari Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Magetan, Jombang, Magetan, dan Probolinggo.
Baca Juga: Mengapa Seorang Manajer Harus Mendelegasikan Wewenang? Temukan Penjelasan dan Jawaban Lengkapnya Ini
Namun meski begitu, tak menutup kemungkinan bila ada korban yang berasal dari daerah lainnya, karena ada beberapa korban yang tak membawa identitas diri.
Penumpukan Supporter dan Gas Air Mata Menjadi Pemicu Tragedi
Dari tragedi kanjuruhan ini, diketahui bahwa penyebab banyaknya korban jiwa adalah penumpukan penonton dan gas air mata.
Diketahui bahwa saat pertandingan, jumlah penonton melebihi kapasitas stadion yang sebenarnya.
Hal ini tentu membuat semakin sulit penonton meninggalkan stadion saat polisi mulai menembakkan gas air mata.
Karena hal ini lah banyak korban berjatuhan di tragedi ini.
Itulah beberapa fakta memilukan tragedi kanjuruhan. Semoga semua keluarga korban ditabahkan hatinya dan korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.***