BERITA TREN – Pertanian Indonesia masih bergantung pada penggunaan pupuk kimia, padahal masalah saprotan ini masih menjadi persoalan klasik yang belum teruraikan. Sementara dunia dikejutkan dengan pupuk organik unggul Mikroba Google hasil penelitian Prof Ali Zum Mashar.
Kelangkaan pupuk dan harganya yang tinggi selalu menimbulkan masalah bagi petani kita. Sementara sejumlah inovasi karya putra bangsa bidang teknologi pertanian telah banyak diakui negara lain, salah satunya Pupuk organik Mikroba Google penemuan dari Prof Ali Zum Mashar.
Pupuk organik unggul Mikroba Google alias ”MIGO” dengan teknologi Bio Perforasi ini diberi nama Bio P 2000 Z, penemuan Prof Ali Zum Mashar telah dipergunakan di berbagai daerah di Indonesia bahkan beberapa negara Asia dan Timur Tengah, hasil terbukti menakjubkan.
Menurut Prof Ali Zum, ketahanan sebuah negara bisa ditentukan lewat sistem ketahanan pangan. Karenanya, dengan sumber daya pangan yang melimpah, seharusnya Indonesia bisa menjadi sebuah negara adidaya.
Kepada BeritaTren.com putra terbaik Demak yang notabene hanya seorang anak transmigran di lahan gambut Kalimantan ini berani bersuara lantang menyuarakan idealisme kedaulatan pangan. Ia seorang petani, pembina transmigrasi, wiraswastawan sekaligus peneliti.
Tak hanya pupuk Mikroba Google inovasi temuannya, penelitian Prof Dr. Ali Zum Mashar juga telah menghasilkan varietas unggul padi “Trisakti”, yang berumur genjah 75 hari tetapi memiliki kemampuan produksi tinggi.
“Kata bio perforasi itu artinya membuka celah kehidupan. Jadi, jika ada kesulitan, dan kita menemukan celah, kita bisa membuka lepas kesulitan itu,” terang sosok pembina masyarakat transmigrasi ini.
Sedang huruf ‘P’ tambah Prof Ali Zum, merupakan singkatan dari pupuk, angka 2000, adalah tahun mikroba itu dipatenkan. Huruf ‘Z’ diambil dari nama inisial penemu, yaitu “Zum”.
Berkat temuan-temuannya ini, sejumlah anugerah penghargaan dia terima, diantaranya; Rekor Guiness Book MURI rekor Dunia 2004, Kategori karya pembuatan tanaman kedelai Raksasa melalui cara organik/Hayati Mikroba Google.
Penelitiannya menghasilkan tanaman kedelai dengan buah terlebat mencapai 2.400 – 3.030 polong per pohon dengan ketinggian tanaman mencapai 3,20 – 4,5 meter.
Anugerah Penghargaan Kalyanakretya Utama, 2004, dari Presiden Megawati sebagai ilmuwan, peneliti Penemu yang terunggul, teruji dan terterapkan di bidang ”Pertanian dan Agroindustri” dari Kementerian Ristek dan BPPT R.I.
Penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa, 2009 Bidang Pangan (Kompetisi yang diselenggarakan Diknas/Dikti, Departemen Pertanian, Ristek, HAKI DepkumHAM, Dep. Perdagangan).
Penerima Anugerah MAI AWARDS PERTAMA, 2013 Bidang Rekayasa Teknologi oleh masyarakat agribisnis dan agroindustri Indonesia, diberikan oleh Presiden RI diserahkan Menko Ekonomi.
Gelar Profesor ia terima dari universitas di Timur Tengah, karena karya karyanya dari paten Internasional dan Nasional telah dimanfaatkan oleh beberapa negara di Timur Tengah dan Asean diantaranya penghijauan di Arab Saudi, Qatar dan Dubai.
Menurut Prof Ali Zum, Teknologi Bio Perforasi adalah menyuntikkan mikroba ke dalam tanah, berfungsi untuk menyuburkan tanah dengan memanfaatkan mikroba yang ditambah energi matahari dan air.
Temuannya terbukti mampu mengubah lahan tak subur (kritis), seperti tanah bekas tambang, tanah berpasir, lahan gambut, atau tanah yang sudah rusak akibat penggunaan pupuk kimia terus menerus menjadi lahan subur untuk pertumbuhan tanaman.
Baca Juga: Kapan Lebaran Idul Adha 2023? Inilah Jawabannya Versi SKB Pemerintah dan Muhammadiyah
Pupuk mikroba google sudah diujicobakan pada tanah gambut PLG Kapuas, pasir kuarsa Tangkiling, dan bekas tambang emas di Kereng Pangi, Kalimantan Tengah, sehingga bisa ditanami padi, kedelai, jagung, dan sayuran.
“Cukup 3 liter pupuk mikroba google untuk tiap hektarnya, lahan penambangan emas dapat subur kembali. Apalagi untuk lahan-lahan yang tidak begitu parah, waktu pemulihannya akan lebih singkat lagi,” terang Prof Ali Zum.
Untuk tanah berpasir Prof Ali Zum merekomendasikan pupuk MIGO sebanyak 8 liter per hektar selama 3 tahun, dijamin kondisi tanah menjadi subur kembali.
Prof Ali Zum menerangkan, disebut mikroba ‘google’ karena mikroba tersebut bekerja seperti google, mencari secara otomatis apa yang perlu untuk menyusun bahan organik yang dibutuhkan di dalam tanah.
Mikroba google adalah mikroba yang mencari atau melacak zat potensial dari kandungan mineral tanah yang tersembunyi sebagai pemacu pembangun biosintesis mikro organik dan bioaktivator tanah, sehingga mampu mengkondisikan kesuburan tanah secara alami.
Kemampuan lainnya adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam tanaman, sehingga memacu pertumbuhan dan produksinya.
Dari berbagai hasil ujicoba yang sudah dilakukan, pupuk mikroba google berbahan hayati baik flora maupun fauna ini mampu meningkatkan hasil pertanian dua sampai tiga kali lipat. Produksi kedelai meningkat tiga sampai empat kali lipat dari sebelumnya.
Begitu juga dengan hasil pertanian lainnya, seperti jagung, padi, durian, mangga, rambutan, kelapa sawit, karet, dan kakao.
“Selain tidak mempunyai efek samping negatif dan ramah lingkungan. Penggunaan pupuk Bio P 2000 Z terbilang lebih hemat. Selain dapat digunakan oleh petani tradisional, pupuk ini juga dapat digunakan untuk tanaman hidroponik.
Prof Ali Zum klaim pihaknya telah bekerja sama dengan kelompok tani di 30 Kabupaten di Indonesia (antara lain Jawa, Sumatera, dan Kalimantan).
Pupuk ini diproduksi dalam bentuk cair. Petani tinggal menambahkan air sebanyak 300 kalinya dan zat aktifnya sudah bisa dipakai.
“Kalau biasanya petani untuk 1 ha membutuhkan 4-6 ton kompos, dengan pupuk ini cukup menggunakan 500 kg,” ujar Prof Ali Zum.
Saat ini, produk hasil penemuan Prof Ali Zum telah berhasil merambah pasaran dalam negeri dan luar negeri.
“Petani di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah banyak yang menggunakan mikroba ini,” katanya.
Pupuknya telah menghijaukan tanah Arab Saudi yang tandus dan juga menghasilkan panen berlipat di ChengDu, China. Tak hanya itu, Malaysia dan Australia turut mengimpor mikroba Google. Saat ini, mikroba Google ini dipasarkan oleh PT Alam Lestari sebagai fabrikator induk.
Ia berharap, hasil penelitiannya bisa membantu mensejahterakan petani. Prof Ali Zum juga menghimbau petani Indonesia agar bisa percaya diri untuk memberdayakan teknologi ini, untuk mencapai Indonesia swasembada pangan.
Saat ini pupuk Mikroba Google hasil penemuan pria yang disebut “Pelopor Revolusi Pertanian di Papua” ini sudah mengantongi empat lisensi paten dari WIPO, sebuah lembaga paten yang berdomisili di Swedia.
Dirinya juga pernah didaulat pihak Depnakertrans menjadi Ketua Unit Pemukiman Transmigrasi (KUPT) di daerah lahan gambut proyek sejuta hektar yang ada di Kalimantan.
Terpisah, H. Upik Kismono, ST relawan Patriot Bangsa dari Gerakan Desa Emas mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Prof Ali Zum Mashar, kepada BeritaTren.com ia katakan pemerintah mestinya support temuan brilian putra bangsa yang sudah diakui dunia ini, Rabu (14/05/2023).
“Seharusnya pemerintah dukung hasil inovasi karya-karya Paten anak bangsa, seperti teknologi Bio Perforasi MIGO yang terbukti dapat menyuburkan kembali tanah jenis apapun baik gambut asam Kalimantan Tengah sampai padang pasir Timur Tengah,”kata Upik Kismono.
Menurut Upik Kismono, mengubah tanah-tanah kritis menjadi produktif lagi untuk pertanian, adalah terobosan luar biasa.
Lebih lanjut aktivis pemberdayaan masyarakat ini mengatakan, penemuan benih unggul padi TRISAKTI dan kedelai MIGO RATU SERANG harus ditangkap oleh pemerintah, jangan malah keduluan negara lain yang memanfaatkannya,” uajar Upik Kismono.
Kekhawatiran seorang Upik Kismono beralasan, karena selama ini justru bangsa Indonesia menjadi konsumen dari produk pertanian impor. ***