BERITA TREN – Dalam memahami makna sila ke 4 Pancasila yang harus dipahami adalah nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Nilai-nilai yang menjelaskan makna sila ke 4 ini sudah terkandung dalam butir-butir Pancasila pada poin yang dimaksud.
Pada kesempatan kali ini akan dipaparkan butir-butir Pancasila tersebut sehingga makna sila ke 4 akan lebih mudah dipahami.
Baca Juga: Barcelona vs Osasuna Disiarkan Dimana?, Tempat Nonton Liga Spanyol: Rabu 3 Mei 2023
Adapun bunyi dari sila ke 4 Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Perwakilan.
Berikut adalah makna sila ke 4 Pancasila yang dijabarkan dalam 10 butir-butir Pancasila, beserta contohnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Contohnya adalah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemilihan ketua RW secara langsung.
Baca Juga: Prediksi Skor H2H Barcelona vs Osasuna, Streaming Liga Spanyol: Rabu 3 Mei 2023
(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
Setiap kepala keluarga memiliki hak dan kewajiban untuk memilih Ketua RW tanpa memandang status sosial, Pendidikan, gender dan lain-lain.
(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Dalam proses menentukan pemilihan Ketua RW tidak boleh ada paksaan, tekanan dan ancaman dari pihak manapun.
(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Pengangkatan Ketua RW dilakukan secara langsung berdasarkan pilihan yang dikehendaki oleh masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik untuk masyarakat.
(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Ketua RW ditentukan berdasarkan suara terbanyak dengan saling menghormati dan menghargai.
(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Setelah hasil suara terkumpul maka semua pihak harus menerima Ketua RW yang terpilih, karena itu merupakan hasil keputusan bersama.
(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
Semua pihak wajib menerima dan menghormati hasil pemilihan, siapapun Ketua RW yang terpilih.
(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Dalam pemilihan Ketua RW tidak boleh diboncengi oleh kepentingan-kepentingan pribadi atau golongan dan mengayomi semua golongan yang ada.
(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Baca Juga: Rekomendasi Smartphone Terbaik 2023 Harga 2 Jutaan, Kamera Wow Sampai Chipset Canggih
Baik penyelenggara pemilihan, calon Ketua RW dan warga yang memilih tidak gila, dalam keadaan sadar dan sama-sama memiliki tujuan untuk memilih pemimpin terbaik.
(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Dalam penyelenggaraan pemilihan dilakukan secara jujur dan sportif sehingga hasilnya bersifat valid tanpa ada manipulasi suara.
(10)Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
Baca Juga: Alasan Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional, Cek Penjelasannya Disini
Ketua RW yang terpilih wajib dihormati dan didukung dalam menjalankan tugas-tugasnya demi terciptanya tatanan masyarakat yang baik dan teratur.
Nilai dalam butir-butir tersebut merupakan makna sila ke 4 dari Pancasila yang perlu dipahami untuk diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
***