BERITA TREN – Pada 15 Juli 2024, dilaksanakan yudisium 41 Fakultas Adab dan Dakwah UIN SATU (Sayyid Ali Rahmatullah) Tulungagung bertempat di lantai 6 gedung Arif Mustaqim.
Tema yang diangkat pada acara yudisium ini adalah Tantangan Dunia Kecerdasan Buatan, disampaikan oleh Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.
Beliau merupakan seorang Guru Besar Sastra Arab Modern Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dalam pidatonya, Prof. Dr. Sangidu menyampaikan bahwa saat ini perkembangan AI tidak bisa ditolak.
Hal yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan perkembangan AI yang sepesat sekarang dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Dipantau BeritaTren.com dari penyelenggaraan yudisium 41 Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN SATU Tulungagung pada Senin, 15 Juli 2024, “Perkembangan AI harus diimbangi dengan qolbun salim agar tidak sampai disalahgunakan untuk melakukan kecurangan” ujarnya.
Baca Juga: Geger! Calon Maba UI Lolos SIMAK UI Pakai AI, Apa yang Menjadi Penyebabnya?
Lebih lanjutnya, Prof. Dr. Sangidu menerangkan bahwa maksud dari qalbun salim adalah hati yang bersih, jujur.
Berbekal hati yang bersih dan kejujuran, seseorang akan berkata dan berbuat yang benar meski ada kesempatan untuk melakukan keburukan.
Diterangkan juga bahwa ada AI yang dapat mengecek grammar. Setelah diteliti oleh ahli dalam bidang terkait, ditemukan hasil mengejutkan.
Baca Juga: Lolos SIMAK UI Jurusan Kedokteran Gunakan AI, Begini Tanggapan Warganet
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kevalidannya mencapai 90%. Dari hal itu membuktikan bahwa AI tidak boleh dipandang remeh.
Prof. Dr. Sangidu memberi saran kepada para mahasiswa supaya perkembangan AI jadi berkah, bukan musibah.
Sarannya berisi anjuran bagi para mahasiswa untuk giat mencari ilmu guna menumbuhkan qolbun salim, pemikiran yang matang, dan kejujuran.
Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 4 Halaman 52, Subtema 2 Pembelajaran 1: Manfaat Energi
Di akhir pidatonya, Guru Besar Sastra Arab Modern Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyampaikan sebuah kutipan penuh makna berisi:
“Semasa kecil kejar ilmunya agar tidak menyesal di masa mendatang” pungkasnya.***