BERITA TREN – Pencopotan tugas dan jabatan Rafael Alun Trisambodo oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani merupakan sentilan untuk para pejabat negara yang gemar bergaya hidup mewah.
Pamer dan bergaya hidup mewah para pejabat akan mengundang persepsi negatif dari masyarakat perihal sumber kemewahan yang diperolehnya.
Hal itu tentu akan dikaitkan dengan institusi di mana para pejabat itu bekerja, dan ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi atau lembaga negara tersebut.
Dilansir dari akun intagram @smindrawati tim BeritaTren.com menyampaikan pesan dari Menteri Keuangan dalam konferensi Pers kemarin (24/2).
Desas-desus warganet tentang jabatan di Dirjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun yang dikaitkan dengan gaya anaknya Dandy yang gemar pamer barang mewah, telah membuat geram Sri Mulyani.
Mencuatnya gaya hedon Dandy di media disebabkan karena dirinya adalah pelaku penganiayaan sadis terhadap anak salah satu pengurus GP Ansor.
Menurut Mulyani, jajaran kementrian keuangan yang memiliki gaya hidup yang mewah akan memunculkan persepsi negatif dan erosi kepercayaan masyarakat terhadap instansi yang dipimpinnya.
“Ini menimbulkan pertanyaan yang sangat serius dan legitimate mengenai dari mana sumber kemewahan itu diperoleh” ungkapnya.
Perilaku bergaya hidup mewah tersebut dianggap telap menghianati dan mencederai seluruh jajaran kemekeu dan Dirjen Pajak.
“saya yakin mereka semua sebagian besar telah dan terus bekerja jujur, bersih dan professional” ujar Sri Mulyani.
Tindakan-tindakan yang mencederai reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang dipimpinya tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Free Fire Membaca Info Game Mohon Tunggu, Berikut Langkah Mengatasinya!
Oleh karena itu Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji akan terus melakukan langkah-langkah korektif untuk menegakan integritas di jajaran Kemenkeu dan Dirjen Pajak.
Dirinya juga berkomitment untuk menindak tegas bagi mereka yang ditengarai melakukan penyalahgunaan kewenangan dan posisi termasuk memperkaya diri.
Menanggapi masyarakat yang mungkin merasa kecewa terhadap kasus ini, Sri Mulyani menegaskan jika Jajaran kemenkeu akan terus memegang komitmen bersama untuk membangun Indonesia.
“Kami akan terus terbuka, membuka diri, transparan dan menerima koreksi dari seluruh lapisan masyarakat, karena ini adalah institusi publik, institusi kita bersama” ungkap Sri Mulyani.***