BERITA TREN-Pernahkah kamu terpesona oleh gambar-gambar indah pada buku, poster, atau kemasan produk? Karya-karya seni ini mungkin termasuk dalam kategori seni grafis.
Artikel ini akan membahas tentang seputar seni grafis, yaitu mengenai 4 jenis seni grafis yang paling populer, yaitu cetak tinggi, cetak rendah, cetak stensil, dan cetak sablon, serta memahami teknik-teknik dan keunikan masing-masingnya.
Baca Juga: Apa sih Cyberbullying itu? Sok Jago di Balik Keyboard? Lawan, Yuk!
Seni Grafis
Seni grafis adalah teknik seni yang melibatkan proses penciptaan gambar melalui proses pencetakan.
Berbeda dengan seni lukis yang menggunakan kuas dan cat, seni grafis menggunakan media seperti cetakan, plat, dan tinta untuk menghasilkan gambar yang dapat diproduksi dalam jumlah banyak.
Seni grafis memiliki sejarah panjang dan kaya, dan telah digunakan untuk berbagai tujuan, seperti untuk edukasi, propaganda, dan bahkan untuk mengekspresikan ide-ide artistik yang kompleks.
4 Jenis Seni Grafis
Berikut adalah 4 jenis seni grafis yang paling populer:
1. Cetak Tinggi (Relief Print)
Pada teknik cetak tinggi, gambar diukir pada permukaan media (seperti kayu atau linoleum) sehingga bagian yang ingin dicetak tertinggal lebih tinggi.
Tinta kemudian dioleskan pada permukaan, dan hanya bagian yang tinggi yang akan tercetak pada kertas.
Teknik-teknik cetak tinggi:
- Ukiran kayu (Woodcut): Teknik tertua dalam seni grafis, menggunakan alat ukir untuk mengukir gambar pada kayu.
- Linocut: Teknik yang mirip dengan ukiran kayu, tetapi menggunakan linoleum sebagai media.
- Cetak timbul (Embossing): Teknik yang menciptakan efek relief pada kertas dengan cara menekan gambar yang diukir pada media.
Keunikan cetak tinggi:
- Hasil cetakan memiliki tekstur yang khas dan unik.
- Cocok untuk menghasilkan gambar yang berani dan grafis.
- Teknik ini relatif mudah dipelajari dan dilakukan.
2. Cetak Rendah (Intaglio Print)
Pada teknik cetak rendah, gambar diukir pada permukaan media (seperti tembaga atau baja) sehingga bagian yang ingin dicetak tertinggal lebih rendah.
Tinta kemudian dioleskan pada permukaan, dan tinta akan menempel pada bagian yang rendah.
Kertas kemudian ditekan pada permukaan, dan tinta akan berpindah ke kertas.
Teknik-teknik cetak rendah:
- Ukiran tembaga (Engraving): Teknik paling tradisional dalam seni grafis, menggunakan alat ukir untuk mengukir gambar pada tembaga.
- Etching: Teknik yang menggunakan asam untuk melarutkan bagian media yang ingin dicetak.
- Aquatint: Teknik yang menggunakan bubuk rosin untuk menciptakan efek gradient pada cetakan.
Keunikan cetak rendah:
- Hasil cetakan memiliki detail yang halus dan presisi.
- Cocok untuk menghasilkan gambar yang realistis dan atmosferik.
- Teknik ini membutuhkan keterampilan dan ketekunan yang tinggi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Ritme? Simak Penjelasan Lengkapnya hanya Disini!
3. Cetak Stensil (Stencil Print)
Pada teknik cetak stensil, pola dipotong pada lembaran bahan tipis (seperti kertas atau plastik).
Lembaran stensil kemudian diletakkan di atas kertas, dan tinta dioleskan pada permukaan, tinta hanya akan tercetak pada bagian yang tidak tertutup oleh stensil.
Teknik-teknik cetak stensil:
- Potongan stensil (Cut stencil): Teknik paling sederhana dalam seni grafis, menggunakan pisau atau gunting untuk memotong pola pada stensil.
- Stensil laser: Teknik yang menggunakan laser untuk memotong pola pada stensil dengan presisi tinggi.
- Stensil spray: Teknik yang menggunakan cat semprot untuk menghasilkan efek grafis pada cetakan.
Keunikan cetak stensil:
- Hasil cetakan memiliki tampilan yang sederhana dan berani.
- Cocok untuk menghasilkan gambar yang geometris dan abstrak.
- Teknik ini mudah dipelajari dan dilakukan, bahkan oleh anak-anak.
4. Cetak Sablon (Screen Print)
Pada teknik cetak sablon, pola diukir pada layar (seperti sutra atau kain kasa).
Layar kemudian dilapisi dengan emulsi fotosensitif, cahaya kemudian diproyeksikan pada layar, dan bagian yang terkena cahaya akan mengeras.
Bagian yang tidak terkena cahaya kemudian dicuci, sehingga menciptakan pola pada layar.
Tinta kemudian dioleskan pada layar, dan tinta hanya akan tercetak pada bagian yang tidak tertutup oleh pola.
Teknik-teknik cetak sablon:
- Sablon tradisional: Teknik paling tradisional dalam seni grafis, menggunakan alat ukir untuk menghasilkan pola.
- Sablon digital: Teknik yang menggunakan komputer untuk membuat pola pada layar.
- Sablon discharge: Teknik yang menggunakan tinta khusus untuk menghilangkan warna pada kain.
Keunikan cetak sablon:
- Hasil cetakan memiliki warna yang cerah dan solid.
- Cocok untuk menghasilkan gambar yang detail dan kompleks.
- Teknik ini dapat digunakan untuk mencetak pada berbagai macam bahan, seperti kain, kertas, dan plastik.
Baca Juga: Dampak Negatif Riba: Monster Tersembunyi yang Menggerogoti Ekonomi dan Moral Masyarakat
Seni grafis adalah bentuk seni yang menarik dan ekspresif yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Tidak perlu memiliki bakat seni atau keterampilan khusus untuk membuat seni grafis, yang dibutuhkan hanyalah imajinasi dan beberapa bahan sederhana.
Seni grafis adalah cara yang bagus untuk mengekspresikan diri, mendaur ulang bahan-bahan bekas, dan menciptakan karya seni yang unik dan menarik.