BERITA TREN – Covid-19 kembali menjadi perhatian setelah muncul varian baru.
Covid-19 varian baru itu diduga sebagai pemicu lonjakan kasus covid-19 di Singapura sebulan kebelakang.
Covid-19 varian baru ini juga menjadi perhatian lembaga kesehatan dunia WHO.
Baca Juga: Prediksi Skor H2H Cadiz vs Real Madrid, Streaming Liga Spanyol: Minggu 16 April 2023
Covid-19 varian baru ini merupakan sub varian Omicron yaitu varian XBB 1.16 atau covid-19 varian Arcturus.
Covid-19 varian Arcturus pertama kali ditemukan di India
Covid-19 varian Arcturus ini dilaporkan mudah menular dan sudah masuk Indonesia.
Baca Juga: Gegara Varian baru Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak Lagi, Indonesia Harus Waspada
Dilaporkan sudah ada 2 kasus infeksi Covid-19 varian Arcturus di Jakarta.
Covid-19 varian Arcturus yang merupakan turunan dari varian Omicron ternyata mempunyai gejala yang lain dengan varian Covid-19 lainnya.
Orang yang terinfeksi Covid-19 varian Arcturus ini setidaknya mempunyai beberapa gejala.
Tidak seperti varian Covid-19 lainnya yang mempunyai gejala demam.
Covid-19 varian Arcturus mempunyai gejala yang agak lain yaitu mata merah dan muncul banyak kotoran di mata atau belekan.
“Data dari India, varian ini turunan Omicron, mempunyai gejala baru yaitu mata merah dan meningkatnya kotoran pada mata,” tutur Ngabila Salama selaku Ketua Seksi Survailans, Epidemiologi, dan Imunisasi DKI Jakarta.
Baca Juga: Anti Mainstream! Berikut Ini Daftar Wisata Pantai di yang Wajib Dikunjungi Wilayah Kabupaten Malang
Gejala lainnya yang timbul pada orang yang terkena Covid-19 varian Arcturus adalah dada sakit seperti tertarik dan batuk kencang.
Dengan adanya Covid-19 varian Arcturus, Ketua Seksi Survailans, Epidemiologi dan Imunisasi DKI Jakarta menghimbau warga untuk berhati-hati dan kembali mendisiplinkan diri memakai masker.
Menurut Ketua Seksi Survailans, Epidemiologi dan Imunisasi DKI Jakarta selama tidak ada kenaikan pasien yang signifikan di rumah sakit dan peningkatan kematian akibat Covid-19 varian Arcturus maka keadaan masih aman.
***