BERITA TREN – Dalam acara di Pondok Pesantren Syarifuddin, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (21/11), Yenny Wahid, putri dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, memberikan pandangan mengenai dukungan dalam Pilpres 2024.
Salah satu ustad di pondok pesantren tersebut bertanya kepada Yenny tentang arah dukungannya di Pilpres mendatang.
“Izin bertanya bu nyai, arah pilpres kita kemana bu nyai?” tanya salah satu ustad.
Yenny Wahid, yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud, menjawab bahwa dia menginginkan calon presiden yang bekerja dengan cepat.
Menurutnya, calon presiden harus bekerja dengan efisien dan efektif.
Selain itu, Yenny juga mengharapkan calon wakil presiden yang memiliki komitmen tinggi dalam memerangi korupsi di Indonesia dan memperkuat sistem hukum di negara ini.
Yenny Wahid secara konkret menyatakan bahwa jika diberikan kesempatan, dia akan memberikan dukungannya kepada pasangan Ganjar Mahfud.
Baca Juga: Peluang Pemakzulan Jokowi Terbuka, Tantangan Bagi DPR
Dia berharap pasangan ini dapat bekerja bersama-sama untuk kebaikan Indonesia.
“Kalau saya maunya calon presiden itu yang kerjanya cepat, sat set, sat set. Dan wakilnya yang punya komitmen tinggi untuk melawan korupsi di Indonesia, untuk menegakan hukum di Indonesia. Kalau saya ya pasti akan nyoblos Ganjar – Mahfud. Semoga bisa bersama-sama,” ujar Yenny yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Selama menjawab pertanyaan tersebut, Yenny juga memberikan bahasa isyarat dengan menggambarkan gestur “I Love You” sebagai ungkapan kasih sayang kepada hadirin yang mendengarkannya.
“Ini bahasa isyarat artinya I love you. Ini I love you, ini bukan kampanye, dari tadi pakai bahasa isyarat semua, santri-santri,” lanjutnya.
Baca Juga: Prof Mahfud.MD Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo di PilPres24: Kunjungan ke Kampung Halaman
Yenny menekankan bahwa ini bukan kampanye, dan dia menggunakan bahasa isyarat sebagai bentuk komunikasi dengan santri-santri yang hadir dalam acara tersebut.
Acara tersebut, yang berjudul “Dari Santri untuk Negeri, Bersama Ganjar – Mahfud “Indonesia Bersih,” dihadiri oleh sekitar 3000 orang, termasuk kiai, ustad kampung, dan santri.
Hadir juga pengasuh Pondok Pesantren Syarifuddin, KH. Sulahak Syarif, Pengawas Yayasan KH. Baidarus Mu’arif, serta sejumlah ustad lainnya.
***