BERITA TREN – Pada permulaan tahun ajaran 2024 ini, siswa SMA dikejutkan dengan kabar penghapusan jurusan IPA dan IPS.
Karena kebijakan tersebut memicu pro dan kontra, Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menjelaskan alasannya.
Dikutip BeritaTren.com dari nu.or.id pada Snin, 22 Juli 2024, “Peniadaan jurusan karena sekolah sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,”jelasnya.
Di tahun 2024, harapannya sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka sudah sebanyak 90-95 persen.
Contoh penerapannya yaitu, ketika ada murid yang ingin mengambil program studi teknik, maka bisa menggunakan jam pelajaran pilihan mata pelajaran Fisika dan Matematika tingkat lanjut, tanpa perlu mengambil mata pelajaran Teknologi.
Dikutip BeritaTren.com dari nu.or.id pada Snin, 22 Juli 2024, “Dengan demikian, murid bisa lebih fokus untuk membangun basis pengetahuan yang relevan untuk minat dan rencana studi lanjutnya,” katanya.
Menurutnya, dengan sistem yang seperti itu, murid akan lebih siap menghadapi seleksi perguruan tinggi sesuai jurusan yang diinginkannya.
Lebih lanjutnya, dijelaskan bahwa jika masih ada pengelompokan jurusan, sebagian besar peserta didik memilih jurusan IPA.
Dikutip BeritaTren.com dari nu.or.id pada Snin, 22 Juli 2024, “Peserta didik yang memilih jurusan IPA belum tentu dilakukan berdasarkan refleksi tentang bakat, minat dan rencana kariernya, melainkan karena jurusan IPA diberi privilege lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi,” tandasnya.***