Berita Tren – Pada malam tanggal 17 Februari kemarin Mentri Koordinator Bidang Perekonomiaan Airlangga Hartanto meluncurkan pembukaan gelombang 48 Program Kartu Prakerja di tahun 2023.
Peserta kartu prakerja akan menerima bantuan senilai Rp4,2 juta per individu, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan 3,5 juta.
Selain itu insentif pasca latihan Rp600 ribu dan hanya sekali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Baca Juga: Laper, Sempat-Sempatnya Maling Motor Goreng Nugget di Rumah Korban
Calon peserta kartu prakerja gelombang 48 dengan usia 18 – 64 tahun dapat segera mendaftarkan dirinya di akun resmi melalui www.prakerja.go.id secara mandiri dan tanpa diwakilkan.
Di tahun 2023 ini pemerintah juga kembali mengajak lembaga-lembaga pelatihan berkualitas untuk bergabung dan menjadi bagian dari ekosistem Program Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja ini dicetuskan oleh pemerintah dengan berorientasi pada skilling, reskilling dan upskilling.
Baca Juga: Terpilih Menjadi Ketua PSSI Periode 2023-2027, Erick Thohir Banjir Ucapan Selamat
Hal itu sesuai dengan fokus pemerintah dalam pengembangan kompetensi dan keahlian dari Tenaga Kerja Indonesia, baik untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun untuk memenuhi kebutuhan Pekerjaan Migran Indonesia di luar negeri.
Hasil Rapat Komite Cipta Kerja telah memutuskan bahwa mulai tahun 2023 Program Kartu Prakerja ini menggunakan Skema Normal.
Skema Normal merupakan bentuk pemberian bantuan yang tidak bersifat semi bantuan sosial, seperti penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.
Pada skema normal lebih difokuskan untuk peningkatan keahlian dengan porsi biaya pelatiahan yang lebih tinggi daripada insentif.
Adapun kuota yang disediakan pada Program Kartu Prakerja gelombang 48 ini adalah sebanyak 10 ribu peserta.
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) akan meningkatkan jumlah kuota pada tahap berikutnya yang disesuaikan dengan jumlah Lembaga pelatihan yang bergabung di ekosistem Program Kartu Prakerja.
MPPKP telah menyiapkan pelatihan bagi calon peserta yang telah lulus dan mendapatkan Kartu Prakerja. Pelatihan tersebut dapat berupa pelatihan luring, daring ataupun bauran.
Pada tahun ini Menko Airlangga juga mengungkapkan tentang turunnya progress pendaftaran lembaga pelatihan yang dikurasi olek MPPKP.
“Karena itu pemerintah mengajak lembaga pelatihan berkualitas di seluruh Indonesia untuk mengikuti seleksi penyediaan pelatihan terutama lembaga pelatihan dari wilayah Indonesia Tengah dan Timur seperti Pontianak, Makasar, Kupang, dan Jayapura.” Tutur Airlangga.***