BERITA TREN -Jadah Blondo adalah makanan tradisional khas dari Jawa Tengah, khususnya dari daerah Temanggung dan sekitarnya.
Makanan ini merupakan salah satu kekayaan kuliner Nusantara yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Dalam bahasa Jawa, “jadah” berarti ketan yang telah ditumbuk dan “blondo” adalah sisa minyak kelapa yang diperas saat membuat minyak kelapa tradisional.
Jadah Blondo biasa disajikan dalam acara-acara adat atau upacara keagamaan sebagai simbol kesederhanaan dan kearifan lokal.
Resep Jadah Blondo
Berikut ini adalah resep Jadah Blondo yang bisa Anda coba buat sendiri di rumah, antara lain:
Bahan-bahan:
- 500 gram beras ketan putih
- 1 butir kelapa parut
- 1 liter air santan
- 200 gram gula merah, serut halus
- 1/2 sendok teh garam
- Blondo (ampas kelapa dari pembuatan minyak kelapa)
Cara Membuat:
1. Menyiapkan Ketan:
- Rendam beras ketan selama 2-3 jam, kemudian tiriskan.
- Kukus beras ketan hingga setengah matang, sekitar 20 menit.
- Sambil menunggu, siapkan santan dengan mencampurkan kelapa parut dengan air, lalu peras dan saring untuk mendapatkan santan kental.
2. Memasak Ketan:
- Campurkan ketan yang setengah matang dengan santan, aduk rata.
- Tambahkan garam, aduk kembali hingga merata.
- Kukus ketan yang telah dicampur santan hingga matang, sekitar 30 menit.
3. Menyiapkan Blondo:
- Ambil ampas kelapa yang sudah diperas dari pembuatan santan. Goreng ampas kelapa tersebut hingga kering dan mengeluarkan minyak. Ini yang disebut sebagai blondo.
- Campurkan blondo dengan gula merah serut, aduk hingga gula larut dan tercampur rata.
4. Menyajikan:
- Setelah ketan matang, angkat dan letakkan dalam wadah.
- Bentuk ketan menjadi bulat-bulat kecil atau sesuai selera.
- Sajikan ketan dengan taburan blondo di atasnya.
Jadah Blondo memiliki cita rasa gurih dari ketan dan blondo, serta manis dari gula merah. Kombinasi ini menjadikannya hidangan yang lezat dan memuaskan.
Selain itu, proses pembuatannya yang tradisional dan sederhana mencerminkan kearifan lokal serta kebersamaan masyarakat Jawa Tengah dalam melestarikan kuliner warisan nenek moyang.
Jadah Blondo bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang patut dilestarikan. ***