BERITA TREN – Ojo adalah kata yang bersifat larangan dalam Bahasa Jawa. Jika dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya adalah jangan.
Ada beberapa kalimat ojo yang memiliki makna begitu mendalam dan bisa membuat seseorang lebih mawas diri.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mawas diri diartikan memeriksa atau mengoreksi diri, bisa juga disebut intropeksi diri.
Baca Juga: Kitchen Hack yang Wajib Ibu-Ibu tahu, Ada Cara untuk Cabai Biar Bisa Tahan 6 Bulan Loh!
Arti dan Filosofi Ojo
Sebenarnya jika dimaknai secara mendalam, ada berbagai hal penting yang disampaikan dalam kata ojo pada rangkaian kalimat berikut:
1. Ojo Gumunan (Jangan Mudah Heran)
Manusia memiliki sifat mudah heran, meski pada takaran tertentu sifat tersebut menguntungkan, tetapi terlalu mudah heran dengan hal-hal bersifat keduniawian juga tidak baik.
Banyak orang yang akhirnya jauh dengan Tuhannya karena sifat mudah herannya tidak dikelola dengan baik.
Baca Juga: Resep Sawi Gulung Isi Tahu Putih! Cocok untuk Camilan atau Buat Bekal Anak Sekolah
Misalnya, ketika ada orang yang bisa membeli rumah dan mobil mewah timbul rasa heran, akhirnya seseorang rela menggunakan cara-cara curang untuk mendapatkan hal yang sama.
2. Ojo Kagetan
Maksud dari ojo kagetan di sini adalah jangan mudah terkejut dengan perubahan dalam kehidupan.
Terkadang memang manusia akan diuji dengan hal-hal yang membuatnya terpukul, bahkan banyak yang sampai kebingungan mencari jalan keluar.
Baca Juga: Keistimewaan Weton Rabu Pahing, Mulai dari Watak, Rejeki, sampai Jodoh
Berbekal kalimat ojo kagetan, manusia akan lebih mudah mengontrol dirinya ketika terpuruk atau mengalami musibah sehingga tidak berpikir untuk menyerah atau malah mengakhiri hidupnya.
3. Ojo Getunan
Berhubungan dengan fakta bahwa yang telah terjadi tidak dapat diubah, ojo getunan atau jangan mudah menyesal perlu dijadikan pegangan hidup.
Tidak sedikit orang yang terjebak dengan masa lalu sehingga menyebabkan mereka tidak mau berkembang.
Baca Juga: Ini Dia Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Patut Diwaspadai, Jangan Asal Daftar!
Akhirnya, masa depannya dijalani tanpa semangat yang menyebabkan seseorang tidak mampu berkembang menjadi pribadi berkualitas.
4. Ojo Aleman
Maksud dari ojo aleman adalah jangan manja karena dunia merupakan tempatnya berjuang agar di kehidupan akhirat bisa makmur.
Bukan tidak boleh manja sepenuhnya, misalnya menangis ketika terkena musibah atau berbagi cerita dengan orang terdekat, tetapi ojo aleman dimaksudkan supaya manusia dapat mengontrol emosinya.
Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Weton, Bisa Buat Mental Lebih Kuat dan Rumah Tangga Harmonis
Saat terkena musibah, jangan sedih berlebihan hingga menyebut bahwa tuhan tidak adil. Boleh berlaku manja seperlunya saja karena pada dasarnya manusia memiliki pikiran dan nafsu.
Filosofi-filosofi ojo yang disebutkan perlu diterapkan dalam kehidupan untuk membentuk jiwa yang lebih kuat dan tahan banting dalam menghadapi kerasnya dunia.***