Berita Tren – Jengkol adalah salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki rasa unik dan disukai banyak orang. Namun, konsumsi jengkol oleh ibu hamil dan menyusui kerap menjadi topik yang kontroversial.
Ada berbagai fakta dan mitos terkait hal ini yang perlu diketahui agar tidak salah informasi, apalagi untuk ibu hamil dan ibu menyusui yang ingin makan makanan khas dengan baunya ini.
Fakta tentang Jengkol
Adapun fakta tentang jengkol untuk ibu hamil dan ibu menyusui diantaranya adalah:
1. Kaya Nutrisi
Jengkol mengandung protein, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zat besi yang baik untuk tubuh. Kandungan ini dapat mendukung kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui bila dikonsumsi dengan porsi yang wajar.
2. Baik untuk Kesehatan Tulang
Kandungan kalsium dan fosfor pada jengkol bermanfaat bagi kesehatan tulang, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan asupan mineral untuk mendukung pertumbuhan tulang janin.
3. Mengandung Asam Jengkolat
Jengkol mengandung asam jengkolat, senyawa yang dapat menyebabkan gangguan saluran kemih bila dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk membatasi konsumsinya.
4. Dapat Memengaruhi ASI
Rasa dan aroma khas jengkol dapat memengaruhi rasa ASI. Hal ini mungkin membuat bayi tidak nyaman saat menyusu.
Mitos tentang Jengkol
1. “Jengkol Berbahaya untuk Janin”
Banyak yang percaya bahwa jengkol dapat membahayakan janin. Faktanya, konsumsi jengkol dalam jumlah moderat dan dengan pengolahan yang baik tidak berbahaya bagi janin. Namun, ibu hamil dengan riwayat gangguan ginjal sebaiknya berhati-hati.
2. “Dapat Memperbanyak ASI”
Mitos ini belum terbukti secara ilmiah. Jengkol tidak memiliki kandungan khusus yang secara langsung meningkatkan produksi ASI. Fokus pada pola makan bergizi seimbang tetap menjadi kunci utama.
3. “Jengkol Dapat Menyebabkan Keguguran”
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi jengkol dan risiko keguguran. Risiko hanya muncul jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Ibu hamil dan ibu menyusui boleh mengonsumsi jengkol, asalkan dalam jumlah yang wajar dan memperhatikan cara pengolahannya.
Hindari mengonsumsinya secara berlebihan untuk menghindari efek samping seperti gangguan saluran kemih.
Jika ragu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan konsumsi jengkol sesuai kondisi kesehatan masing-masing. ***