Follow FansPage
Berita Tren
Sabtu, 28 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Khazanah
  • Nasional
  • Ototekno
  • Pendidikan
  • Serba Serbi
  • Sport
  • Tren
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Khazanah
  • Nasional
  • Ototekno
  • Pendidikan
  • Serba Serbi
  • Sport
  • Tren
No Result
View All Result
Berita Tren
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Nasional

Mengenang Alm. Tedjo Sumarto, Penyiar Legendaris RRI Acara Mimbar Hukum ‘Forum Negara Pancasila’ Era 1980-1995

by Kris Dwi Antara
Juni 1, 2023
in Nasional
0
0
SHARES
144
VIEWS

 

BERITA TREN – Bagi warga negara Indonesia yang kini memasuki usia matang, tentu tak asing dengan suara khas melengking Tedjo Sumarto, penyiar legendaris RRI dalam siaran acara Forum Negara Pancasila, program nasional yang disajikan setiap Minggu pagi jam 07.00.

Sosok penyiar Tedjo Sumarto dengan sapaannya yang familiar hadir setiap Minggu pagi sejak 1981 hingga 1999. Program Forum Negara Pancasila Radio Republik Indonesia (RRI) mengudara tak kurang dari 1000 edisi, tidak membosankan, aktual dan selalu ditunggu pendengarnya.

Tedjo Sumarto melalui program RRI bertajuk Forum Negara Pancasila, ia dikenal sebagai pengkhotbah Pancasila era pemerintahan Orde Baru zaman keemasan Presiden Soeharto. Penyiar yang satu ini mengumandangkan nilai-nilai Pancasila yang murni dan konsekuen.

Baca Juga: Demi Mendorong KUMKM Naik Kelas, Promedia Bangun Megaportal Sebagai Sarana Promosi

Penyiar kelahiran Solo, tahun 1923 ini mengudara bersama RRI membawakan siaran mimbar hukum Forum Negara Pancasila. Tak hanya lewat RRI, tapi juga di-relay di semua stasiun swasta di seluruh tanah air.

Dalam membawakan acara, Tedjo Sumarto jauh dari guyon. Semua jawaban haruslah serius. Selucu dan sekonyol apapun pertanyaan pemirsa, ia akan tetap datar.

“….Kali ini kita akan menjawab pertanyaan Saudara Beni dari Medan. Saudara Beni bertanya tentang apa hubungan antara sila ke-4 Pancasila dengan koperasi. Baik, saudara Beni, saya akan menjawab pertanyaan Anda…,” demikian pembawaan Tedjo Sumarto.

Bahasa santun dan tertata penyiar ini membuat kita tetap bertahan di depan radio.

Kini program semi-indoktrinasi dari radio RRI itu sudah tinggal kenangan, dan kenangan bagi sebagian orang penikmat saluran radio RRI yang dibawakan Tedjo Sumarto.

Baca Juga: Darurat Kemanusiaan! Asean Minta Indonesia Pimpin Operasi Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)

Tak hanya programnya yang tak ada karena ditutup pemerintah pada 1999, tetapi sang penyiar pun sudah tutup usia. MR. H. Tedjo Sumarto, SH meninggal dalam usia 97 tahun, pada pukul 05.30 WIB, Minggu (12/07/2020). 

Era reformasi telah meminggirkan Pancasila dan memaksa semua program sosialisasi Pancasila untuk istirahat panjang.

Hal ini ditandai dengan pencabutan TAP MPR No II/1978 dan pembubaran Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) yang kental dengan program penanaman nilai Pancasila. 

Siaran mimbar hukum bertajuk ‘Forum Negara Pancasila’ acara tak sengaja 

Dilansir BeritaTren.com dari laman @histori.id berdasar pengakuan Tedjo Sumarto ia mengatakan, mimbar hukum ‘Forum Negara Pancasila’ bisa mengudara dari ketidaksengajaan. Berawal di tahun 1980, sejumlah alumni Akademi Penerangan mendatangi rumahnya.

Mereka mengutarakan pertemuan dengan Menteri Penerangan Ali Murtopo, yang meminta ada program penerangan politik, hukum, dan tatanegara melalui RRI yang disiarkan tiap pekan plus tak boleh kehabisan bahan.

Kawan-kawan Tedjo Sumarto itu tak ada yang menyanggupi permintaan itu, tapi kemudian membawanya ke Tedjo.

Tedjo menyanggupi. Teman-temannya lalu mengusulkan namanya kepada menteri. Persetujuan dan kesepakatan pun bersambut.

Tedjo menawarkan gagasan satu acara yang tak bergantung kepada kabinet. Ia berharap, acara yang akan mengudara itu tetap bertahan meski pemerintahan berganti.

Baca Juga: Merawat Pluralisme Indonesia, Luncurkan Istilah Baru “Kristen Muhammadiyah”, Tak Perlu Ribut Ini Penjelasannya

“Selama negara ini berdasarkan Pancasila, Forum Negara Pancasila ini bisa berjalan terus,” katanya.

Februari 1981, Tedjo mendapatkan kesempatan siaran perdana. Tedjo siaran langsung pada pagi hari. Meski belum punya nama, acara tersebut terus mengudara saban Minggu setelah itu. 

Belakangan, Tedjo kemudian memberi nama acara itu Forum Negara Pancasila (FNP).

Empat bulan berjalan, respons dari masyarakat pun mulai bermunculan, termasuk dari Presiden Soeharto yang menjadi salah satu pendengar setia sejak awal.

Selain senang, Soeharto juga menganjurkan kepada para menterinya agar menyediakan waktu untuk mendengar FNP.

“Karena dianjurkan setengah perintah, jadinya semua mengikuti,” ujar Tedjo sambil terkekeh.

Efektivitas FNP dalam mengkampanyekan Indonesia negara hukum dirasakan benar oleh negara, pemerintah akhirnya memanfaatkan betul acara tersebut.

Baca Juga: Berani! Urusan Pupuk ASN Sebut PSK Lebih Mulia dari Anggota Dewan, Kini Diperkarakan Tapi Dibela Netizen

Menteri Penerangan Harmoko, yang menggantikan Ali Murtopo, kemudian menerbitkan SK Menpen No.226/1984 yang berisi perintah agar semua radio siaran swasta Indonesia wajib merelay acara Forum Negara Pancasila.

Mengingatkan, saat itu pemerintah Orde Baru tengah menggaungkan kampanye ‘memasyarakatkan Pancasila dan mem-Pancasila-kan masyarakat’.

Menyusul kemudian, Pemerintah membentuk berbagai lembaga seperti P-7 dan BP-7 (Badan Pengawas Pelaksanaan Pengarahan untuk Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) selaku pengawasnya.

Tedjo Sumarto adalah seorang manggala tingkat nasional. Oleh karena itu, dia menjadi narasumber BP-7 pusat untuk mengisi penataran P-4 di berbagai tempat.

Kesibukan Tedjo Sumarto pun bertambah karena harus membagi waktu untuk FNP dengan beragam kegiatan lainnya seperti mengajar di sejumlah kampus, narasumber seminar, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti Ingin Hubungan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Jepang Melibatkan Pelaku UMKM

Berkat siaran Forum Negara Pancasila, Tedjo Sumarto banyak memperoleh penghargaan dari pemerintah. Diantaranya, Bintang Mahaputra dan Cincin Ananta Kupa, yaitu Penghargaan tertinggi dari Departemen Penerangan RI.

Penghargaan tersebut justru menjadi klimaks bagi seorang Tedjo Sumarto. Tumbangnya rezim Orde Baru ikut mempengaruhi nasib program Forum Negara Pancasila.

Pada tahun 1999, Tedjo Sumarto menerima surat pemberitahuan dari RRI bahwa siaran Forum Negara Pancasila dihentikan sementara sambil menunggu wadah baru.

Alih-alih mendapatkan wadah baru, Departemen Penerangan yang menjadi tempat bernaung Forum Nasional Pancasila malah “masuk liang kubur” ini terjadi semasa pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Baca Juga: Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Turba, Monev Realisasi APBD dan Penanganan Inflasi di Kutai Kartanegara

Kini, sosialisasi Pancasila di media, baik elektronik, massa maupun sosial juga tidak terdengar gaungnya lagi. Kalaupun ada hanya sebatas artikel yang dimuat di media mainstream atau local. Media elektronik justru nyaris vakum tak terdengar sama sekali.

Beruntung di jejaring sosial masih ditemukan menggeliat, meski hanya dikelola oleh organisasi yang peduli pada Pancasila atau pribadi yang konsen dengan dasar Negara.

Terlepas dari pro kontra perlu tidaknya lembaga khusus, namun semua pihak sepakat bahwa sosialisasi nilai-nilai Pancasila harus tetap dijalankan.

Ini penting dilakukan agar nilai dasar Negara yang menjadi nilai luhur bangsa tetap dapat dipahami dan dilestarikan. Bagaimanapun penyelenggara Negara berkewajiban untuk terus memupuk nilai Pancasila khususnya di kalangan generasi muda.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Baca Juga: Cek Program MBKM Apa Saja? Kampus Merdeka, Konversi SKS Salma Salsabila Usai Taklukan Indonesian Idol 2023

Apalagi dunia di era globalisasi sudah berubah total. Teknologi internet sudah mendunia dan membuat segala sesuatu menjadi transparans dan terbuka. Tak ada filter yang mampu menahan masuknya berbagai pemikiran, paham dan budaya melalui media sosial.

Tetapi tak sedikit lapisan masyarakat yang apriori. Mereka mengkhawatirkan era doktrinasi Pancasila zaman Orde Baru akan berulang kembali.

Sebagian beranggapan tidak diperlukan karena sudah ada badan sosialisasi 4 Pilar yang selama ini dilaksanakan oleh MPR.

Sapaan hangat Tedjo Sumarto, “Selamat berjumpa kembali dalam acara Forum Negara Pancasila, bersama saya, Tedjo Sumarto Sarjana Hukum,” sudah berakhir. 

Program nasional yang disiarkan RRI dan telah bertahan mengudara selama 18 tahun dengan 1000 edisi itu, telah hilang dari pendengaran kita. ***

 

Tags: forum negara PancasilapenyiarRadiorriTedjo Sumarto

Berita Terkait

Rusun ASN di Ibu Kota Nusantara Hampir Selesai, Dukung Pemerintahan Modern di Kalimantan Timur!
Nasional

Rusun ASN di Ibu Kota Nusantara Hampir Selesai, Dukung Pemerintahan Modern di Kalimantan Timur!

by Siti Nurhaliza
Desember 30, 2024
25-26 Desember 2024, Pemprov DKI Jakarta Bebaskan Ganjil Genap untuk Libur Natal
Nasional

25-26 Desember 2024, Pemprov DKI Jakarta Bebaskan Ganjil Genap untuk Libur Natal

by Dwi Cahyo Nugroho
Desember 25, 2024
Erupsi Gunung Ibu
Nasional

Erupsi Gunung Ibu, Abu Vulkanik 1.500 Meter Sebar Ancaman Kesehatan dan Lingkungan

by Kris Dwi Antara
Desember 25, 2024
Pencuri Kabel Telkom Ditangkap Dini Hari di Medan
Nasional

Pencuri Kabel Telkom Ditangkap Dini Hari di Medan, Polisi Ungkap Modus dan Barang Bukti yang Digunakan

by Siti Nurhaliza
Desember 14, 2024
Hujan Deras dan Angin Kencang di Wonogiri Sebabkan Pohon Tumbang
Nasional

Hujan Deras dan Angin Kencang di Wonogiri Sebabkan Pohon Tumbang, Akses Jalan Protokol Sempat Tertutup

by Aditya Saputra
Desember 25, 2024
Next Post

Rangkuman Sejarah Lahirnya Pancasila, Nilai Luhur Para Pendahulu Bangsa Hingga Menjadi Dasar Negara Indonesia

Leave Comment
  • Link Nonton Isekai Meikyuu de Harem wo Episode 1 – 12 Sub Indo, Cek Disini Untuk Link Nonton Anime Resmi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Link Tempat Nonton Overflow Sub Indo, Cek Disini untuk Nonton Anime dan Cuplikannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nonton anime overflow sub indo full episode

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SIMAK! Kunci Jawaban WOW Level 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 dan 50

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Khasiat Wirid Sirrullah, Dzatullah, Sifatullah, Wujudullah yang Bisa Kita Ketahui Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kategori

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Khazanah
  • Nasional
  • Ototekno
  • Pendidikan
  • Serba Serbi
  • Sport
  • Tren
Berita Tren

© 2024 Berita Tren

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Info Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Khazanah
  • Nasional
  • Ototekno
  • Pendidikan
  • Serba Serbi
  • Sport
  • Tren

© 2024 Berita Tren