BERITA TREN – Mengapa para Wali Songo dalam berdakwah menggunakan pendekatan tadrij dan ‘adamul haraj? Jelaskan! Simak kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 308 Kurikulum Merdeka.
Ada lima pertanyaan yang diajukan pada soal di halaman 308 ini. Temanya adalah perjuangan para Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara.
Kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 308 Kurikulum Merdeka merupakab bagian dari Bab 10: Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia.
Baca Juga: Huruf Pallawa yang Sudah DiIndonesiakan? Kunci Jawaban PAI Kelas 9 SMP Halaman 256 Pilihan Ganda
Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 308 Kurikulum Merdeka
Sebelum kita beranjak pada kunci jawaban PAI di halaman 308, ada baiknya mengulang kembali terlebih dahulu materi yang telah dipaparkan.
Terutama untuk materi, apakah kamu mengenal Wali Songo?
Wali Songo adalah sebutan untuk sembilan orang tokoh Islam yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah Jawa, pada abad ke-15 dan ke-16.
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 212, 10 Soal Pilihan Ganda Sarana Berlatih, Yuk, Belajar!
Mereka dikenal karena dakwah mereka yang luas, baik dalam hal penyebaran ajaran Islam maupun pendidikan.
Para Wali Songo terkenal karena tidak hanya mengajarkan agama Islam, tetapi juga menggabungkan nilai-nilai lokal dan budaya Jawa dalam dakwah mereka.
Sehingga memudahkan masyarakat setempat untuk menerima agama baru tersebut.
Berikut adalah daftar Wali Songo:
- Sunan Gresik atau Sunan Maulana Malik Ibrahim
- Sunan Ampel atau Raden Rahmat
- Sunan Bonang atau Maulana Makdum Ibrahim
- Sunan Drajat atau Raden Qosim
- Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq
- Sunan Muria atau Raden Umar Said
- Sunan Kalijaga atau Raden Said
- Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Baca Juga: CEK! Informasi Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 229, Soal Pilihan Ganda Bab 11: Akikah dan Kurban
Kontribusi mereka sangat penting dalam pembentukan budaya dan agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Setelah mengenal siapa itu Wali Songo, berikut adalah soal dan kunci jawaban di halaman 308:
1. Mengapa para Wali Songo dalam berdakwah menggunakan pendekatan tadrij dan ‘adamul haraj? Jelaskan!
Baca Juga: Mengapa Kita Harus Berani Membela Kebenaran dan Kejujuran? KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 SMA
Jawaban:
Para Wali Songo menggunakan pendekatan tadrij dan ‘adamul haraj dalam berdakwah karena mereka memahami kebutuhan untuk menyampaikan ajaran Islam secara bertahap dan tanpa menimbulkan kesulitan bagi masyarakat yang sedang beradaptasi dengan ajaran baru tersebut.
Pendekatan tadrij, atau bertahap, memungkinkan mereka untuk memperkenalkan konsep-konsep agama secara sistematis, mulai dari yang paling dasar hingga yang lebih kompleks, sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan masyarakat.
Sedangkan ‘adamul haraj, atau tanpa menimbulkan kesulitan, menekankan pentingnya menghindari kekerasan, konflik, atau bentuk-bentuk penindasan dalam proses dakwah, sehingga dakwah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
2. Mengapa Sunan Kudus memutuskan melarang untuk menyembelih sapi pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya? Jelaskan!
Jawaban:
Baca Juga: Jelaskan Pengertian Puasa? Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 211 tentang Bab 11 Bagian B
Sunan Kudus memutuskan melarang penyembelihan sapi saat Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya karena ia memperhatikan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Pada saat itu, penyembelihan sapi dianggap sebagai beban ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat.
Larangan ini kemungkinan bertujuan untuk meringankan beban ekonomi mereka dan menghindari pemaksaan atas pelaksanaan ritual yang seharusnya dilakukan dengan sukarela dan tanpa menyebabkan kesulitan bagi masyarakat.
3. Bagaimanakah strategi Sunan Bonang dalam melakukan upaya penyebaran Islam di wilayah pulau Jawa, khususnya wilayah Tuban dan sekitarnya? Jelaskan!
Jawaban:
Sunan Bonang menggunakan strategi penyebaran Islam yang inklusif dan adaptif terhadap budaya lokal di wilayah Jawa, terutama Tuban dan sekitarnya.
Baca Juga: Jelaskan Perbedaan Nabi dan Rasul! Ini Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 155 156 Kurikulum 2013
Salah satu strateginya adalah dengan menggunakan seni dan budaya Jawa sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran Islam.
Dia memperkenalkan tarian, wayang, dan musik tradisional Jawa yang kemudian diisi dengan pesan-pesan Islam.
Dengan demikian, Sunan Bonang berhasil membangun jembatan antara ajaran Islam dengan budaya lokal, membuatnya lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat.
4. Mengapa Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi yang merupakan tradisi yang berasal dari ajaran agama Hindu sebelumnya? Jelaskan!
Jawaban:
Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi yang berasal dari ajaran agama Hindu sebelumnya karena sistem tersebut dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam dan tidak membawa manfaat bagi masyarakat yang mayoritas sudah memeluk Islam.
Sunan Gresik melihat bahwa penghapusan sistem tersebut akan membantu memperkuat identitas Islam dan menghilangkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
5. Bagaimanakah pendapatmu, terhadap cara-cara dakwah kontemporer dengan menggunakan propaganda media sosial, yang di dalamnya banyak terdapat ujaran kebencian, memaki-maki, kasar dan tidak beradab baik kepada sesama muslim maupun kepada umat lain? Jelaskan!
Jawaban:
Cara-cara dakwah kontemporer dengan menggunakan propaganda media sosial yang penuh dengan ujaran kebencian, memaki-maki, kasar, dan tidak beradab terhadap sesama muslim maupun umat lain tidaklah sesuai dengan ajaran Islam yang mengutamakan akhlak yang baik dan toleransi.
Dakwah seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, lemah lembut, dan penuh hikmah.
Penggunaan media sosial sebagai sarana dakwah seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan positif, membangun pemahaman yang benar tentang Islam, dan mempererat hubungan antarumat beragama secara damai dan saling menghormati.
Demikian kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 308 Kurikulum Merdeka, jawaban di atas tidak mengikat dan masih bisa dicari lagi ketepatannnya.***