BERITA TREN – Hak cuti PNS merupakan hal penting bagi Pegawai Negeri Sipil.
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 11 Tahun 2017, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, diatur mengenai berbagai jenis cuti yang dapat diambil oleh PNS.
Cuti diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) yang dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain.
Baca Juga: Ingin Mengajukan Cuti Sakit PNS? Ketahui Aturan dan Prosedur Lengkapnya Agar Prosesnya Lancar
Jenis Hak Curi PNS
Berikut adalah tujuh jenis hak cuti PNS:
1. Cuti Tahunan
PNS yang telah bekerja minimal satu tahun berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja.
Permintaan harus diajukan secara tertulis kepada PPK.
Jika tidak digunakan, cuti tahunan dapat diakumulasi hingga 24 hari kerja dalam dua tahun.
Baca Juga: Berapa Waktu Paling Lama Cuti Sakit PNS? Simak Aturannya Berikut
2. Cuti Besar
PNS yang telah bertugas selama lima tahun berhak atas cuti besar selama tiga bulan.
Namun, PNS yang menggunakan cuti ini tidak berhak atas cuti tahunan pada tahun yang sama.
3. Cuti Sakit
PNS yang sakit berhak atas cuti sakit. Jika sakit lebih dari satu hari, PNS harus melampirkan surat keterangan dokter.
Cuti ini dapat diberikan maksimal satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan hingga enam bulan.
Baca Juga: H-2 Cair? Cek Gaji PNS Masuk Golongan 2, Sudah Sesuai Peraturan
4. Cuti Melahirkan
PNS wanita yang melahirkan anak pertama hingga ketiga berhak atas cuti melahirkan selama tiga bulan.
Untuk kelahiran selanjutnya, mereka berhak atas cuti besar.
5. Cuti Karena Alasan Penting
Cuti ini diberikan dalam situasi tertentu, seperti kematian anggota keluarga atau pernikahan.
Lamanya cuti ditentukan oleh PPK, maksimal satu bulan.
6. Cuti Bersama
Ditetapkan oleh Presiden, cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan.
PNS yang tidak mendapat hak cuti bersama akan mendapatkan tambahan cuti tahunan.
7. Cuti di Luar Tanggungan Negara
PNS yang telah bekerja minimal lima tahun dapat mengajukan cuti ini karena alasan pribadi, selama maksimal tiga tahun, dengan kemungkinan perpanjangan satu tahun.
Selama cuti, PNS tidak menerima gaji.
Dengan memahami hak cuti PNS, diharapkan para pegawai dapat merencanakan waktu mereka dengan baik, sehingga tetap produktif dalam melaksanakan tugas.
Hak cuti PNS harus digunakan dengan bijak agar dapat memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga.***