BERITA TREN – Sebuah peristiwa memalukan terekam kamera di pintu tol beredar di media sosial. Diduga polisi, pengemudi mobil dinas Polda Metro Jaya kode VII-202-32 terlihat berbicara dengan nada tinggi ke petugas ticketing.
Insiden di Gerbang Tol Krukut 3 Depok-Antasari (Desari), Jawa Barat itu terjadi karena pengemudi mobil dinas polisi tersebut meminta dibukakan pintu tapi menolak bayar.
Tontonan buruk, pengemudi mobil dinas polisi yang berhenti tepat di depan pintu palang Tol Krukut 3 Depok-Antasari (Desari) itu tampak bersitegang dengan petugas tol, akibatkan antrean panjang kendaraan pengguna jalan berbayar tersebut.
Pihak pengelola tol buka suara terkait insiden tersebut, kemacetan sempat terjadi karena sopir mobil dinas berpelat Polri itu memaksa petugas ticketing untuk membuka pintu, tetapi yang bersangkutan tidak mau bayar tol.
Belakangan diketahui, pengemudi mobil dinas berpelat Polri itu adalah anggota dari Polres Metro Jakarta Selatan.
Polres Metro Depok kepada media mengatakan, akan mengecek keaslian pelat dinas yang dipakai mobil itu.
“Masih dalam penyelidikan. Apakah nopol yang digunakan itu asli atau palsu,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol. Ahmad Fuady, dalam keterangan pers, Rabu (24/05/2023).
Terpisah, terkait peristiwa diatas, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi mengatakan, oknum anggota tersebut saat ini tengah diperiksa Propam.
“Betul, anggota Polres Jaksel,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (25/05/2023).
Ia memastikan anggota tersebut kini tengah diperiksa di internal institusinya.
“Ia anggota tersebut sedang kami periksa,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam peristiwa itu, petugas gerbang tol awalnya tidak membukakan palang karena mobil dinas melintas tanpa pengawalan.
“Awalnya petugas kami tidak mau menuruti, karena melihat mobilnya tidak ada atribut kendaraan dinas yang lengkap dan tanpa ada pengawalan, hanya pelat nomor dinasnya saja yang terpasang,” kata Kepala Gerbang Tol Cijago, Gilang, Kamis (25/05/2023).
Gilang menuturkan, petugas tidak bisa membukakan palangnya. Berdasarkan laporan petugas tol kepadanya, nada bicara pengguna jalan itu sempat tinggi saat petugas menjelaskan aturan kendaraan yang bisa dapat dispensasi melintas.
Petugas tol akhirnya membukakan palang gerbang tol setelah melihat kendaraan di belakangnya sudah mulai mengantre.
“Karena untuk menghindari antrean panjang, ya akhirnya petugas membukakan palangnya,” ujar Gilang.
Unggahan video bernarasi mobil dinas berplat Polri tidak mau bayar tol yang beredar luas di media sosial tentu saja mencoreng nama institusi Bhayangkari negara, kepolisian.
Tetapi Apri, pengunjung destinasi wisata Uluan Nughik di Tubaba yang datang jauh-jauh dari Pesisir Barat, Lampung, justru memuji perekam kejadian itu dan men-share-nya di media sosial.
“Siapa pun orang yang ada di kendaraan di belakang mobil yang dikemudikan oknum polisi itu, kita patut berterima kasih dan acung jempol untuk keberanian dan inisiatifnya.Tindakan tidak terdidik ini akhirnya dapat ditindak,” kata Apri.
Dalam rekaman video yang beredar, terdengar suara seorang pria, “Pelat polisi kagak mau bayar…Pelat polisi kagak mau bayar. Pemerintah, beginilah. Apakah mesti saya bayarin? Nih, Bos, pelat polisi, Bos”.
Seorang pria di dalam mobil yang ada di belakang kendaran berpelat dinas polisi berhasil mengabadikan peristiwa itu.
Sebelum dibukakan palang pintu dan beranjak pergi, mobil berpelat dinas polisi itu membunyikan sirine. Sempat menunggu, gerbang tol akhirnya terbuka dan mobil pelat dinas polisi tersebut kabur tancap gas.
Rekaman video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah itu banyak ditanggapi oleh warganet. Saat berita ini diturunkan BeritaTren.com tercatat unggahan tersebut sudah direspon 3.500 komentar.
Baca Juga: Mengapa Kita Tidak Pantas Melupakan Tanah Air Tercinta Indonesia? Berikut Jawabannya
@arisansharii berkomentar, “Tugas tambahan untuk Kapolri, penerimaan anggota baru harus lebih diperkuat tes kesehatan, terutama kesehatan jiwanya.” Sementara akun @sasayaa02 menulis, “Memalukan.”
“Merasa paling ditakuti mungkin, jadi bertingkah seenaknya,”tulis akun @erwstawn. Ditimpali komentar akun @fauzanrizkyval, “SDM rendah kok jadi aparat, aneh.”
Hingga berita ini turun, masih belum ada kejelasan atau keterangan resmi dari kepolisian terkait detail kronologis sesungguhnya, peristiwa pengemudi mobil dinas berpelat Polri bernarasi ‘polisi tak mau bayar tol’. ***